Rusia Invasi Ukraina

2 dari 4 Pembangkit Nuklir Ukraina Telah Dikuasai Rusia, Apakah Bencana Nuklir Mungkin Terjadi?

Pada hari pertama invasi tiga minggu Rusia ke Ukraina, pasukan Moskow mengambil alih fasilitas nuklir Chernobyl, lokasi kecelakaan nuklir terburuk

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
Newscientist
Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina ditutup setelah peristiwa ledakan yang terjadi pada 1986. Kini, Chernobyl dikuasai tentara Rusia. 

Reaktor nuklir yang saat ini beroperasi di Ukraina memiliki struktur beton dan baja kokoh yang dimaksudkan untuk menahan radiasi dan menahan tekanan luar.

Menurut Georgi Kaschiev, seorang fisikawan nuklir dan mantan kepala Komite Bulgaria untuk Penggunaan Energi Atom Secara Damai, penutup reaktor dapat menahan ledakan yang disebabkan oleh cangkang, tetapi tidak ada yang lebih tahan.

"Ancaman utama adalah bahwa pemboman dengan roket dapat merusak sistem vital situs nuklir," katanya.

Itu bisa berupa catu daya ke pembangkit atau peralatan yang membantu mengoperasikan reaktor.

Jika sistem pendingin sebuah pabrik rusak, ini bisa memiliki konsekuensi yang parah, Kaschiev memperingatkan.

Dalam pandangannya, bahkan jika pimpinan militer Rusia memahami risiko ini dan mengambil tindakan pencegahan, pasukan di lapangan masih dapat terlibat dalam kegiatan militer berbahaya yang dapat merusak fasilitas nuklir, seperti halnya pasukan pada Juli 2014 menyerang sebuah pesawat sipil di bagian timur.

Baca juga: Beraneka Ukuran, Jumlah Senjata Nuklir Rusia Fantastis, Setara Gabungan Negara NATO

Ukraina ditahan oleh separatis pro-Rusia menggunakan apa yang ditemukan oleh penyelidik dan jaksa sebagai rudal darat-ke-udara buatan Rusia.

Baik Kaschiev dan Sokov mengatakan bencana nuklir di pembangkit nuklir Ukraina yang berfungsi dengan skala yang sama seperti Chernobyl, yang mempengaruhi sebagian besar Eropa, sangat kecil kemungkinannya.

Kashchiev menunjukkan bahwa tingkat dampak akan tergantung pada kemampuan staf lokal dan pihak berwenang untuk menerapkan prosedur keselamatan untuk menahan radiasi.

Bagi Macfarlane, tidak ada yang bisa dikesampingkan di tengah ketidakpastian perang dan dia mengharapkan Rusia untuk terus menargetkan situs nuklir Ukraina.

"Karena fasilitas ini menyediakan lebih dari 50 persen listrik untuk Ukraina, saya membayangkan bahwa mereka adalah target yang sangat menarik bagi Rusia karena mereka ingin mengendalikan listrik," katanya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved