Berita Internasional Terkini

AS Bantah Adanya Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina, Rusia Ungkap Bukti Baru, Ini Kata PBB

Kabar terbaru, Amerika Serikat membantah adanya laboratorium senjata biologis di Ukraina, namun Rusia punya bukti baru, ini kata PBB.

SAUL LOEB / AFP/Alexey NIKOLSKY/Sputnik/AFP
Kolase Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kabar terbaru, Amerika Serikat membantah adanya laboratorium senjata biologis di Ukraina, namun Rusia punya bukti baru, ini kata PBB. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar terbaru, Amerika Serikat membantah adanya laboratorium senjata biologis di Ukraina, namun Rusia punya bukti baru, ini kata PBB.

Perang Rusia - Ukraina memunculkan klaim Rusia yang mempunyai bukti adanya laboratorium senjata biologis di Ukraina yang turut didanai Amerika Serikat.

AS membantah tudingan tersebut.

Namun, Rusia makin memperkuat tudingannya dengan bukti baru.

Baca juga: Bukan NATO, Putin Bongkar Tujuan Mulia Rusia Serang Ukraina, Demi Cegah Genosida

Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina: Keterlibatan China Kian Perburuk Keadaan, Amerika Ancam Xi Jinping

Dewan Keamanan PBB mengatakan AS menolak klaim Rusia atas senjata biologis di Ukraina.

Klaim Rusia tentang program senjata biologis di Ukraina disampaikan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Al Jazeera.

Rusia telah memperbarui tuduhan program senjata biologis yang didukung AS di Ukraina.

Tuduhan itu dibantah sebagai "disinformasi" oleh sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB.

Perwakilan Amerika Serikat dan Inggris menegur Rusia karena meminta pertemuan Dewan Keamanan pada hari Jumat (18/3/2022) untuk membahas klaimnya.

PBB tidak Punya Mandat untuk Menyelidiki

Pada hari Jumat (18/3/2022), Izumi Nakamitsu, perwakilan tinggi PBB untuk urusan perlucutan senjata, mengatakan kepada 15 anggota dewan bahwa PBB tidak mengetahui adanya program senjata biologis semacam itu, dikutip dari laman PBB.

Nakamitsu membuat pernyataan yang sama pada pertemuan minggu lalu.

Sebelumnya, AS menjelaskan Ukraina memiliki laboratorium biologi untuk penelitian kesehatan masyarakat, dan Washington menyediakan dana ke berbagai negara untuk memperkuat keamanan hayati.

Nakamitsu juga menekankan, PBB tidak memiliki mandat atau kapasitas untuk menyelidiki klaim semacam itu, yang berada di bawah naungan Konvensi Senjata Biologis tahun 1972.

Baca juga: Senjata Canggih Amerika Serikat Tewaskan Jenderal Rusia, Ukraina Makin Percaya Diri

Perjanjian itu secara efektif melarang pengembangan, produksi, akuisisi, transfer, penimbunan, dan penggunaan senjata biologis dan racun.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved