Berita Internasional Terkini
AS Bantah Adanya Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina, Rusia Ungkap Bukti Baru, Ini Kata PBB
Kabar terbaru, Amerika Serikat membantah adanya laboratorium senjata biologis di Ukraina, namun Rusia punya bukti baru, ini kata PBB.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh RIA, pada Rabu (16/3/2022), Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan dokumen tentang hubungan Amerika Serikat dengan biolaboratorium di Ukraina dalam produksi senjata biologis.
“Kami percaya komponen senjata biologis dibuat di wilayah Ukraina,” kata Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi (RCBZ) Angkatan Bersenjata Rusia.
Dia juga menunjukkan dokumen tertanggal 6 Maret 2015, yang mengonfirmasi partisipasi langsung Pentagon dalam pembiayaan proyek biologi militer di Ukraina.
Igor mengatakan penerima sebenarnya dari dana tersebut adalah laboratorium Kementerian Pertahanan Ukraina yang berlokasi di Kyiv, Odessa, Lvov, dan Kharkov.
Jumlah total pendanaannya adalah 32 juta dolar.
Bekerja dengan Virus dan Patogen
Kirillov menambahkan, laboratorium Ukraina adalah pelaksana utama proyek P-782 - penularan penyakit melalui kelelawar.
Selain itu, penelitian tersebut bersifat sistemik dan telah dilakukan setidaknya sejak tahun 2009 di bawah pengawasan langsung spesialis dari Amerika Serikat dalam rangka proyek P- 382, P-444 dan P-568.
Menurutnya, selama ini para ilmuwan telah mengidentifikasi enam keluarga virus, termasuk coronavirus, dan tiga jenis bakteri patogen - agen penyebab wabah, brucellosis, dan leptospirosis.
“Ini karena karakteristik utama dari patogen ini yang membuatnya menarik untuk infeksi: resistensi obat, penyebaran cepat dari hewan ke manusia, dan sebagainya,” katanya.
Igor Kirillov juga berbicara tentang penelitian yang dilakukan di Kharkov.
"Sebagai bagian dari proyek Flu-Fly-Way, Institut Kedokteran Hewan Kharkiv mempelajari burung liar sebagai vektor untuk penularan flu burung yang sangat patogen. Pada saat yang sama, kondisi dinilai di mana proses penularan dapat menjadi tidak terkendali, menyebabkan kerusakan ekonomi, dan menciptakan risiko keamanan pangan," kata Kirillov.
Jenderal juga mencatat Kementerian Pertahanan Rusia memiliki bukti transfer biosampel yang diambil di Ukraina ke negara-negara ketiga, termasuk Jerman, Inggris Raya, dan Georgia.
Media Barat dan Beberapa Ahli Biologi AS Sering Meragukan Bukti dari Rusia
Igor juga mengkritik ilmuwan Barat dan media yang mencoba melindungi eksperimen yang dilakukan di Ukraina.