Berita Internasional Terkini

Dinilai Mirip dengan Soeharto jadi Alasan Warganet Kagumi Putin dan Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

Sementara pemerintah Indonesia telah mengutuk invasi yang dilakukan ke Ukraina, suasana online yang diisi oleh warganet lebih simpatik ke Rusia,

Istimewa
Kolase foto Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden Indonesia Soeharto. 

Kekaguman akan pemimpin yang memiliki keterkaitan dengan dunia militer juga merupakan salah satu alasan yang membuat warganet Indonesia mendukung Rusia.

"Popularitas tinggi seorang tokoh seperti Putin, menurut saya, berbicara tentang budaya politik dan sejarah otoriter Indonesia yang tidak liberal dan militeristik," kata Ian Wilson, dosen studi politik dan keamanan di Universitas Murdoch di Perth, Australia, mengatakan kepada Al Jazeera.

"Orang kuat otoriter telah lama dianggap baik, tegas dan teguh, dengan agresi dan penghinaan terhadap hak yang ditafsirkan secara positif sebagai tanda tekad. Patut diingat bahwa masih ada sentimentalitas yang signifikan bagi mantan diktator Soeharto," ujarnya.

"Mungkin juga bukan kebetulan bahwa tokoh politik populer dengan masa lalu militeristik dan citra orang kuat, seperti Prabowo Subianto (mantan calon presiden yang sekarang menjabat menteri pertahanan), kadang-kadang dibandingkan dengan Putin," ungkap Ian.

Baca juga: 3 Kesalahan Terbesar Militer Rusia dalam Invasi Ukraina, Simak Penjelasannya!

Sulaiman setuju bahwa, bagi banyak orang Indonesia yang menonton dari jauh, sosok seperti Putin lebih bisa diterima daripada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Karena Volodymyr Zelenskyy merupakan mantan komedian yang memenangkan Dancing with the Stars versi Ukraina pada 2006.

Sementara Zelenskyy tetap berada di Ukraina dan telah menginspirasi banyak orang dengan pembaruan videonya untuk rakyat Ukraina dan pidato yang menggugah di parlemen barat, ini tidak serta-merta diterjemahkan dengan baik untuk penonton Indonesia.

"Dalam budaya politik Indonesia, ‘orang kuat’ memiliki ciri khas otokratis, demagogis, dan meremehkan proses demokrasi," kata Wilson.

"Banyak yang melihat ini dalam diri Putin, tetapi tidak dalam sosok seperti Zelenskyy yang sering dicirikan dalam komentar sebagai ‘boneka’ kekuatan eksternal, meskipun kemunculannya sebagai pemimpin sejati di masa krisis."

"Putin dianggap sebagai orang yang keren, kuat, dan banyak netizen yang sangat menyukai sosok seperti itu," kata Sulaiman. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved