Berita Bontang Terkini
Penghapusan HET Tak Ngaruh, Stok Minyak Goreng di Ritel dan Pasar Tradisional Bontang Masih Kosong
Penghapusan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng belum memberikan efek berarti terhadap kelangkaan stok minyak goreng atau migor kemas
Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Penghapusan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng belum memberikan efek berarti terhadap kelangkaan stok minyak goreng atau migor kemasan di Pasaran Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
Padahal, kebijakan ini dihapus sebagai upaya pemerintah mengantisipasi kelangkaan stok minyak yang disinyalir akibat ditimbun oknum tertentu demi meraup keuntungan pribadi.
Kelangkaan stok migor bukan hanya terjadi di ritel modern, bahkan di pasar tradisional juga hingga saat ini masih terpantau kosong.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang, Yuni mengaku sudah 4 hari belakangan tidak menjual minyak goreng kemasan.
Sebab stok minyak goreng kemasan dari distributor diketahui masih kosong, bahkan dari sebelum kebijkan HET dihapus pemerintah.
Baca juga: HET Minyak Goreng Resmi Dicabut, Harga Kemasan 2 Liter di Pasar Bontang Capai Rp 55 Ribu
Baca juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Ini Permintaan Diperindagkop dan UKM Kaltim ke Pemda
“Yah tidak masalah mahal. Asal stok barangnya di distributor itu ada. Agar kita bisa jualan,” ujarnya saat ditemui di lapaknya.
Yuni mengaku, beberapa hari ini hanya menjual minyak goreng curah yang dikemas menggunakan botol air mineral bekas.
Untuk minyak goreng curah per botol atau seliter masih dijual seharga Rp 14 ribu.
“Ini pun masih stok lama yang kami jual karena belum habis. Banyak pembeli memilih minyak kemasan dari pada curah,” ucapnya tegasnya.
Pantauan TribunKaltim.co di sejumlah ritel dan pasar tradisional, stok minyak goreng masih terbilang langka.
Baca juga: Mendag Tuding Ada Mafia Minyak Goreng, Satgas Pangan Polri Akan Lakukan Penyelidikan
Bahkan ada beberapa ritel yang kehabisan stok barang.
Sementara harga minyak goreng kemasan saat ini dijual lebih Rp 28 ribu per liter, dari sebelumnya hanya Rp 14 ribu. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.