Berita Internasional Terkini

Rusia Ungkap Bukti Baru soal Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina, AS Membantah, PBB Bereaksi

Rusia ungkap bukti baru soal Laboratorium senjata biologis di Ukraina dan dugaan keterlibatan Amerika Serikat. Bagaimana reaksi PBB?

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase Tribunnews Business Insider/AFP Handout dan AFP/SERGEI SUPINSKY
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Rusia ungkap bukti baru soal Laboratorium senjata biologis di Ukraina dan dugaan keterlibatan Amerika Serikat. Bagaimana reaksi PBB? 

TRIBUNKALTIM.CO - Rusia ungkap bukti baru soal Laboratorium senjata biologis di Ukraina dan dugaan keterlibatan Amerika Serikat. Bagaimana reaksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)?

Rusia menuding Amerika Serikat turut mendanai laboratorium senjata biologis di Ukraina.

Perang Rusia - Ukraina memunculkan klaim Rusia yang mempunyai bukti adanya laboratorium senjata biologis di Ukraina yang turut didanai Amerika Serikat.

AS membantah tudingan tersebut.

Namun, Rusia makin memperkuat tudingannya dengan bukti baru.

Bagaimana reaksi PBB?

Baca juga: Dinilai Mirip dengan Soeharto jadi Alasan Warganet Kagumi Putin dan Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

Dewan Keamanan PBB mengatakan AS menolak klaim Rusia atas senjata biologis di Ukraina.

Klaim Rusia tentang program senjata biologis di Ukraina disampaikan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Al Jazeera.

Rusia telah memperbarui tuduhan program senjata biologis yang didukung AS di Ukraina.

Tuduhan itu dibantah sebagai "disinformasi" oleh sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB.

Perwakilan Amerika Serikat dan Inggris menegur Rusia karena meminta pertemuan Dewan Keamanan pada hari Jumat (18/3/2022) untuk membahas klaimnya.

PBB tidak Punya Mandat untuk Menyelidiki

Pada hari Jumat (18/3/2022), Izumi Nakamitsu, perwakilan tinggi PBB untuk urusan perlucutan senjata, mengatakan kepada 15 anggota dewan bahwa PBB tidak mengetahui adanya program senjata biologis semacam itu, dikutip dari laman PBB.

Nakamitsu membuat pernyataan yang sama pada pertemuan minggu lalu.

Sebelumnya, AS menjelaskan Ukraina memiliki laboratorium biologi untuk penelitian kesehatan masyarakat, dan Washington menyediakan dana ke berbagai negara untuk memperkuat keamanan hayati.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved