Wujudkan Kamtibmas yang Kondusif, Pencegahan Paham Radikal di PPU Jadi Atensi Bersama
Sebagai salah satu bentuk pencegahan dan antisipasi paham radikal di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Polres PPU menggandeng PCNU PPU, MWC Sepaku
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO - Sebagai salah satu bentuk pencegahan dan antisipasi paham radikal di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Polres PPU menggandeng PCNU PPU, MWC Sepaku beserta badan otonomnya (Ansor, Banser, Muslimat, Pagar Nusa, Fatayat dan Rijalul Ansor) dalam mengoptimalisasi pencegahan intoleransi dan radikalisme guna mendukung program deradikalisasi dalam rangka terwujud kamtibmas yang kondusif.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Hamdan melalui Camat Sepaku Kabupaten PPU Risma Abdul SSos mengatakan, kegiatan pencegahan ini sangat penting utamanya terkait persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat dan melaksanakan pendekatan lunak secara komprehensif dan pencegahan terkait isu teorisme, paham radikalisme, komunisme dan maraknya peredaran narkoba saat ini.
Baca juga: Polres PPU Gelar Vaksinasi Covid-19, Sasar Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun dan Lansia
Saat ini kelompok radikal, kelompok teroris dan jaringan narkoba, sudah memiliki kemampuan melakukan propaganda pengumpulan pendanaan pengumpulan informasi, perekrutan dan penghasutan dengan menggunakan media internet dan jejaringan media elektronik lainnya.
"Propaganda itu juga dapat dilihat dengan munculnya postingan di media yang secara aktif menyebarkan paham-paham intoleran. Menghasut dan menyebarkan kebencian dan berbagai modus lainnya terkait radikalisme, terorisme dan peredaran narkoba," ujar Risman, Selasa (22/3/2022).
Lanjut Risman, dalam upaya mencegah hal tersebut harus ada tindakan komprehensif melalui pendekatan sosial dan kearifan lokal, peran aktif tokoh adat, tokoh pendidikan, tokoh agama, masyarakat, media massa dan pemuda untuk mencegah peredaran radikalisme, serta terorisme tersebut di kehidupan sehari-hari.
"Paham radikal dan terorisme masuk ke Indonesia karena beberapa faktor, di antaranya, adalah tingginya pengetahuan masyarakat, mereka juga sengaja memilih masyarakat yang minim pengetahuan karena mudah dipengaruhi. Selain itu faktor lainnya adalah kondisi ekonomi, pencarian identitas dan lainnya," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolres PPU AKBP Hendrik Hermawan melalui Kapolsek Sepaku AKP Benny Ariyanto menjelaskan, radikalisme dan terosisme sangatlah berbahaya sehingga diharapkan masyarakat harus tetap waspada.
"Mungkin di lingkungan kita, di sekitar masyarakat, banyak yang kita tidak tahu salah satu ciri-cirinya dari radikalisme dan terosisme. Apalagi, saat ini situasi pandemi para peserta didik diharuskan belajar secara online, sehingga setiap hari harus menggunakan handphone. Jadi pengawasan ketat dari orang tua harus ditingkatkan," ujar Kapolsek Sepaku.
Baca juga: Dorong Percepatan Herd Immunity, Polres PPU Gelar Vaksinasi Massal Sasar Pelajar Sekolah
Sebab, lanjut kapolsek, saat ini penyebaran radikalisme dan terorisme banyak melalui jejaring sosial.
"Jadi, saat ini mereka perekrutannya dan sosialisasinya melalui online juga. Oleh karena itu, bagi anak cucu kita harus selalu diingatkan dan diawasi. jangan sampai kecolongan," katanya.
Tak hanya itu, sebagai wujud kepedulian, Polres PPU juga memberikan bantuan pembangunam kantor MWC NU Sepaku berupa spandek sepanjang 56 meter.
Ketua PCNU Kab. PPU KH. Syamsul Hadi Yusuf menyampaikan bahwa radikalisme dan intoleransi merupakan paham berbahaya yang berpotensi menciderai kerukunan dan mencabik-cabik persatuan bangsa.
Maka upaya-upaya untuk membendung dan membatasi meluasnya paham radikal harus dilakukan sejak dini dengan pendekatan sinergi.
“Bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk simpul-simpul masyarakat. Sebab, kaum radikal juga bergerak melalui simpul masyarakat,” imbuhnya.
Baca juga: PAD Sukaraja, Kecamatan Sepaku Penajam Paser Utara Disokong Penyewaan Lapangan Futsal
Ketua PCNU juga menyampaikan demi efektivitas dalam meminimalisasi dan membatasi penyebaran virus radikalisme dan intoleran, maka terlebih harus diidentifikasi penyebab munculnya ‘virus’ tersebut.