Berita Internasional Terkini

INI SIKAP Indonesia Saat Putin Bicara Bakal Datang ke KTT G20 Bali, Ditentang Australia Hingga Eropa

Ini sikap Indonesia saat presiden Rusia Vladimir Putin bicara bakal datang ke KTT G20 Bali, ditentang Australia hingga Eropa.

YouTube Newzee
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berpidato di depan masyarakat Rusia dalam perayaan peringatan aneksasi semenanjung Krimea, Jumat (18/3/2022). Ini sikap Indonesia saat presiden Rusia Vladimir Putin bicara bakal datang ke KTT G20 Bali, ditentang Australia hingga Eropa. 

Saat ditanya soal kemungkinan mengundang Putin, Luhut pun memberikan jawaban yang sama.

Menurutnya, kehadiran Putin di KTT G20 masih belum pasti.

Baca juga: RESPON Amerika dan Inggris Saat Ukraina Ledakkan Kapal Rusia, Tengok Nasib Tangki BBM 3 Ribu Ton

Rencana Kehadiran Putin di G20 Ditentang Australia

Seperti diketahui, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 yang akan digelar di Bali pada November 2022.

Morrison mengaku sudah menghubungi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku tuan rumah acara tentang kehadiran Putin di G20.

"Kami telah meningkatkan kekhawatiran tentang ini. Rusia telah menginvasi Ukraina. Maksud saya, ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional," kata Morrison pada konferensi pers di Melbourne, Kamis (24/3/2022), dikutip dari CNA.

"Dan gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang Amerika Serikat sudah dalam posisi menyerukan kejahatan perang di Ukraina, bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh," ujarnya.

Menurutnya, kehadiran Putin dalam G20 jelas membuatnya prihatin.

"Kami telah membuat pernyataan dan representasi yang sangat jelas tentang keprihatinan kami yang sangat kuat tentang keterlibatan Rusia dalam G20 tahun ini," kata Morrison.

"Saya pikir kita perlu memiliki orang-orang di ruangan yang tidak menyerang negara lain," sambungnya.

Baca juga: Rusia sudah Blokir Instagram dan Facebook, Alasan WhatsApp Masih Boleh Digunakan

Morrison juga menyebut bahwa Australia dan Belanda pada bulan ini telah meluncurkan proses hukum baru terhadap Rusia.

Hal ini terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh di Ukraina pada 17 Juli 2014 lalu hingga menewaskan semua orang di dalamnya.

"Jadi kita tahu bentuk Vladimir Putin dalam hal mengambil nyawa warga sipil yang tidak bersalah," kata Morrison.

"Saya tidak terkejut dengan kebiadaban mereka. Saya tidak terkejut dengan arogansi mereka dalam apa yang mereka coba terapkan di Ukraina."

"Dan itulah mengapa Australia menjadi salah satu yang terkuat dalam mengambil tindakan terkait dengan Rusia," jelasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved