Jawaban Anwar Usman soal Desakan Mundur sebagai Ketua MK karena akan Segera Jadi Ipar Jokowi

TRIBUNKALTIM.CO - Rencana pernikahan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman dengan adik Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), Idayati jadi sorotan.  

Setelah rencana pernikahan Ketua MK, Anwar Usman dengan Idayati, adik Jokowi ini terkuak, banyak pihak yang kemudian mendesak Anwar Usman mundur dari jabatannya.

Sejumlah pihak meminta Anwar Usman mundur sebagai Ketua MK karena dikhawatirkan bakal ada konflik kepentingan.

Diketahui, Anwar Usman telah melamar Idayati, adik Jokowi pada 12 Maret 2022 lalu.

Selanjutnya, rencana pernikahan Ketua MK, Anwar Usman dengan Idayati, adik Jokowi ini akan digelar setelah Lebaran 2022 nanti yakni 26 Mei 2022.

Rencananya, pernikahan Ketua MK, Anwar Usman dengan Idayati, adik Jokowi, ini akan digelar di Gedung Graha Saba Buana, Solo, 26 Mei 2022.

Baca juga: Harta Kekayaan Ketua MK, Anwar Usman yang akan Menikahi Idayati, Adik Jokowi, Setahun Naik Rp 21 M

Setelah banyaknya desakan sejumlah pihak untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua MK, akhirnya Anwar Usman akhirnya angkat bicara.

"Nanti tunggu tanggal mainnya," ujar Anwar usai menghadiri pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) 2021-2026 di Hotel Sultan, Sabtu (26/3/2022) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Lalu bagaimana menurut Anwar Usman terkait pernikahannya dengan Idayati, adik Jokowi ini?

Menurut Anwar Usman, pernikahannya adalah kehendak Tuhan. 

"Itu kan begini, ini kan semua kembali kepada Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Anwar Usman segera menjadi adik ipar Presiden Jokowi.

Baca juga: NEWS VIDEO Nikahi Adik Presiden Jokowi, Anwar Usman Diminta Mundur dari Jabatan Ketua MK

Dia akan menikah dengan adik kandung Jokowi, Idayati, pada 26 Mei 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah.

Anwar Usman telah melamar Idayati pada Sabtu (12/3/2022), bertepatan saat Jokowi pulang ke Solo, untuk menjadi saksi pernikahan keponakannya.

Terkait rencana ini, sejumlah pihak pun meminta Anwar Usman untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua MK demi menghindari konflik kepentingan.