Berita Internasional Terkini
Keuntungan Bagi Ukraina, Tentara Rusia Tewaskan Komandan Perang Putin Menggunakan Tank
Petinggi militer Rusia kembali tewas di medan pertempuran. Kali ini bukan Ukraina yang menyebabkan petinggi militer Rusia tersebut tewas
Ini terjadi beberapa hari setelah Moskwa menghentikan pembicaraan damai dengan Jepang karena sanksinya atas invasi Rusia ke Ukraina.
Perang di Ukraina sendiri telah menewaskan 136 anak sejauh ini, kata kantor kejaksaan Ukraina, dan jumlah anak-anak yang terluka mencapai 199.
Serangan Rusia di Ukraina pun telah memicu tuduhan bahwa Moskwa melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga sipil, baik dengan sengaja atau dengan tembakan sembarangan.
Tapi Rusia terus maju.
Di kota utara Chernihiv, pasukan Rusia sengaja menargetkan tempat penyimpanan makanan, kata seorang pejabat setempat.
Diperkirakan lebih dari 130.000 orang tinggal di kota, yang memiliki populasi sebelum perang 285.000.
Baca juga: Pegang Bukti Keterlibatan AS, Rusia Sebut Laboratorium Biologi Ukraina Kembangkan Bakteri Jenis Baru
Sekitar 3,7 juta orang telah meninggalkan Ukraina, yang memiliki populasi sebelum perang sebanyak 44 juta.
PBB lantas menyelidiki tuduhan bahwa warga sipil dipindahkan secara paksa dari kota selatan Mariupol yang terkepung ke Rusia.
Presiden AS Joe Biden saat berada di Polandia, memberikan penghormatan kepada negara yang telah menampung lebih dari dua juta pengungsi Ukraina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Biden bertemu dengan para pengungsi dan akan menyampaikan pidato tentang upaya bersatu untuk mendukung rakyat Ukraina, dan meminta pertanggungjawaban Rusia atas invasinya ke Ukraina.
AS dan Uni Eropa telah mengumumkan langkah untuk lebih menekan Rusia secara ekonomi, misalnya kemitraan untuk mengurangi ketergantungan Eropa pada energi Rusia dan mengeringkan miliaran dolar yang diperoleh Kremlin dari penjualan bahan bakar.
AS akan memasok Eropa dengan lebih banyak gas alam cair untuk membantu mengekang ketergantungan pada Rusia.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menggambarkan upaya Barat untuk memberikan sanksi kepada Rusia secara internasional sebagai "perang total".
Dia mengatakan tujuannya adalah “untuk menghancurkan, menghancurkan, memusnahkan, mencekik ekonomi Rusia, dan Rusia secara keseluruhan”.
Lalu, Menteri ekonomi Jerman mengatakan negaranya telah menjalin kontrak dengan pemasok baru yang akan memungkinkannya untuk secara signifikan mengurangi ketergantungannya pada batu bara, gas, dan minyak Rusia dalam beberapa minggu mendatang.