Berita Nasional Terkini

Jadi Tersangka, Ini Peran Dewa Peranginangin Saat Aniaya Penghuni Kerangkeng Manusia Milik Bapaknya

Jadi tersangka, ini peran Dewa Peranginangin saat aniaya penghuni kerangkeng manusia milik ayahnya, Terbit Rencana Peranginangin.

HO / Tribun Medan
Kondisi kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin-angin yang kini menjadi tersangka dugaan suap terkait proyek di Pemerintah Kabupaten Langkat. Dewa Peranginangin anak Terbit Rencana jadi tersangka. Ini peran Dewa saat aniaya penghuni kerangkeng manusia milik bapaknya. 

TRIBUNKALTI.CO - Jadi tersangka, ini peran Dewa Peranginangin saat aniaya penghuni kerangkeng manusia milik ayahnya, Terbit Rencana Peranginangin.

Kasus kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin masih ditangani pihak kepolisian.

Polda Sumatera Utara sudah menetapkan 8 tersangka dalam kasus kerangkeng manusia ini.

Salah seorang tersangka tersebut adalah Dewa Peranginangin, yang merupakan anak dari Terbit Rencana Peranginangin.

Baca juga: Kasus Kerangkeng Manusia, Anak Terbit Rencana Jadi Tersangka, Dewa Peranginangin Kaget

Baca juga: Sosok Dewa Peranginangin Anak Bupati Langkat, Diduga Lakukan Kekerasan Sadis di Kerangkeng Manusia

Polda Sumut menguak peran Dewa Peranginangin saat menganiaya penghuni kerangkeng milik ayahnya, Terbit Rencana Peranginangin.

"Iya benar dia (Dewa Peranginangin-red) terlibat dalam penganiayaan."

"Dia (Dewa Peranginangin-red) turut melakukan penganiayaan beberapa kali termasuk kepada penghuni yang meninggal dunia," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja kepada awak media, Sabtu (26/3/2022).

Dia mengatakan, salah satu korban yang meninggal dunia bernama Sarianto Ginting.

Adapun Dewa turut menganiaya Sarianto bersama beberapa orang lainnya sampai meninggal dunia.

Keterangan tersebut didapat pihaknya saat melakukan pemeriksaan saksi dan tersangka lainnya.

Tatan pun mengutarakan bahwa Dewa hanya menggunakan tangannya untuk menganiaya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, saat diwawancarai, Sabtu (26/3/2022) sore. Tatan menyebut delapan tersangka tidak ditahan. Mereka hanya dikenakan wajib lapor seminggu sekali.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, saat diwawancarai, Sabtu (26/3/2022) sore. Tatan menyebut delapan tersangka tidak ditahan. Mereka hanya dikenakan wajib lapor seminggu sekali. (TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY)

Pihaknya pun sampai saat ini masih menggali informasi terkait yang ada.

"Kami tidak bekerja sendiri ada beberapa lembaga yang bekerjasama dengan kita untuk mengungkap peristiwa pidana di kerangkeng," tutupnya.

Sebelumnya dikabarkan, Polda Sumut resmi menyatakan delapan tersangka terduga pelaku penganiayaan hingga menyebabkan kematian di kerangkeng Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin tak ditahan.

Baca juga: Terbaru! Terkuak 3 Istilah Sadis buat Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat, Dibungkus:Pulang Meninggal

Polisi menyebut para tersangka kooperatif selama pemeriksaan. Hal itu pun diungkap oleh Tatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved