Ramadhan
Semarak Sambut Ramadhan di Kawasan IKN, Masyarakat Penajam Gelar Pawai Obor
Semarak menyambut bulan suci Ramadhan, warga kelurahan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur,
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Semarak menyambut bulan suci Ramadhan, warga kelurahan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, antusias menggelar pawai obor.
Daerah Penajam Paser Utara sendiri merupakan kawasan yang ditetap sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia ( IKN) yang gantikan Kota Jakarta.
Dijelaskan oleh Ketua Pantia Pawai Obor Penajam Ramadhan, Andi Wahyuni kepada TribunKaltim.co pada Jumat (1/4/2022) pagi di Penajam.
Katanya, pawai obor merupakan kegiatan rutin masyarakat Kelurahan Penajam serta beberapa kelurahan lain di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Baca juga: Doa Ziarah Kubur Jelang Puasa Ramadhan 2022, Dilengkapi Bacaan Tahlil Singkat
Baca juga: Ramadhan 2022, Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan 1443 H dan Amalan yang Bisa Dilakukan
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kota Kendari 1-10 Ramadhan 2022, Lengkap Waktu Buka Puasa dan Jadwal Sholat
"Setiap menjelang Ramadhan, dan menjelang Lebaran Idul Fitri setiap tahunnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, makna kegiatan Pawai Obor Ramadhan ini, sebagai bentuk suka cita dan semangat masyarakat menyambut bulan Ramadhan.
"Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, setiap tahun dilaksanakan. Antar RT di kelurahan Penajam," ujarnya.
Terkendala Covid-19, Peserta Dibatasi
Meski masyarakat yang ingin berpartisipasi harus dibatasi hanya 10 kelompok saja lantaran masih khawatir akan kondisi pandemi Covid-19.
Namun tak mengurangi suasana sukacita masyarakat.
"Satu kelompok sepuluh orang. Dibatasi karena kita khawatir juga masih kondisi pandemi, Sekitar ada 100 yang ikut," tambahnya.
Biasanya, pawai obor ini dilaksanakan pada malam hari, sehari sebelum puasa, atau pada saat malam takbiran, sehari sebelum lebaran.
Baca juga: Ramadhan 2022, Waktu yang Terbaik Membaca Niat Puasa Ramadhan Menurut Ustadz Abdul Somad
Masyarakat akan membawa obor dengan kreativitas mereka masing-masing, berkeliling di area kelurahan atau beberapa titik jalan, sambil mengumandangkan bacaan sholawat.
Diakui Andi Wahyuni juga, ada banyak yang berubah pada pelaksanan pawai obor kali ini.
Selain pembatasan jumlah masyarakat yang berpartisipasi, penggunaan lampion sebagai salah satu unsur yang menambah meriahnya acara ini juga tidak digunakan lagi.
