Peran Generasi Milenial Bantu Wujudkan Pertanian Modern

Populasi dan karakter generasi milenial saat ini berperan penting bagi kemajuan berbagai industri, tidak terkecuali pertanian.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim sebagai pelaku industri pupuk dan petrokimia yang turut jadi penopang sektor pertanian, turut melihat pentingnya upaya regenerasi talenta muda dalam sektor pertanian. 

TRIBUNKALTIM.CO - Populasi dan karakter generasi milenial saat ini berperan penting bagi kemajuan berbagai industri, tidak terkecuali pertanian.

Namun, sebagai industri yang memiliki peran vital bagi ketahanan pangan dan perekonomian nasional, industri pertanian hanya menyerap tenaga kerja sebanyak 19,18 persen dari total 64,92 juta penduduk kelompok usia muda di Indonesia.

Angka ini terbilang rendah dibanding dengan sektor manufaktur yang menyerap sebanyak 25 persen dan sektor jasa sebanyak 55,8 persen.

Baca juga: Proaktif Lindungi Pekerja, PKT Raih Peringkat 1 ESS Award 2021

Di era industri 4.0 saat ini, peran generasi milenial pun memiliki potensi besar untuk turut mengembangkan sektor pertanian Indonesia.

Hal tersebut setidaknya dapat dilihat dari fakta bahwa mayoritas generasi milenial saat ini merupakan usia produktif prima, dan tumbuh seiring dengan perkembangan internet sehingga lebih mudah mengadopsi penggunaan internet dan teknologi.

Untuk itu, di tengah pertumbuhan dunia yang kian bergeser menuju digitalisasi, peran milenial menjadi sangat penting dalam membangun dan mendorong transformasi industri pertanian nasional.

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), sebagai pelaku industri pupuk dan petrokimia yang turut jadi penopang sektor pertanian, turut melihat pentingnya upaya regenerasi talenta muda dalam sektor pertanian.

"Saat ini, terdapat dua hal yang jadi tantangan di industri pertanian modern, pertama adalah kurangnya partisipasi generasi muda dalam bidang pertanian, dan kedua dibutuhkannya digitalisasi sektor pertanian yang cenderung masih tradisional. Sebagai salah satu pelaku industri, PKT melihat bahwa kedua tantangan ini dapat dijawab melalui pelibatan peranan aktif para milenial di bidang pertanian. Di PKT sendiri juga sudah diterapkan, dimana sebanyak 70% karyawan kami merupakan talenta milenial dan beberapa bahkan diberi kesempatan untuk memegang posisi strategis. Harapannya, dengan diberikannya ruang untuk berinovasi, keberadaan generasi milenial dapat membawa perubahan yang positif," kata Senior Excecutive Vice President (SEVP) Komersial PT Pupuk Kaltim, Meizar Effendi. 

Baca juga: Perkuat Komitmen GCG, PKT Raih Skor 95,44 dengan Predikat Sangat Baik

Upaya untuk mendorong peran milenial dalam sektor pertanian pun juga menjadi perhatian khusus bagi pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan).

Salah satunya melalui pelibatan generasi milenial dalam pembangunan sektor pertanian yang telah menjadi bagian dari Rencana Strategis Kementerian Pertanian (Renstra Kementan) 2020‒2024.

Sebagai salah satu turunan dari rencana tersebut, Kementan juga telah mengadakan program bootcamp bertajuk Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Bersama pelaku industri seperti PKT, program bootcamp tersebut diadakan guna mencetak pengusaha tani muda di seluruh Indonesia sebagai upaya regenerasi serta meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor pertanian.

Lebih lanjut, sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi besar untuk memajukan sektor pertanian yang didukung peranan aktif generasi milenial.

Baca juga: Komitmen TJSL PKT Raih Dua Penghargaan TOP CSR Awards 2022

Setidaknya, terdapat 3 aspek yang akan sangat terbantu oleh peran generasi milenial dalam industri pertanian modern :

1. Pengembangan Teknologi Pertanian Presisi

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved