Berita Berau Terkini
Ceruk Cuan Saat Ramadhan 2022, Rumah Jahit Erly di Berau Tawarkan Baju Kurung
Selalu tampak sibuk setiap tahunnya, Rumah Jahit Erly di Ramadan tahun 2022 ini, mengenalkan busana lebaran khas Melayu,
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Selalu tampak sibuk setiap tahunnya, Rumah Jahit Erly di Ramadan tahun 2022 ini, mengenalkan busana lebaran khas Melayu bagi para konsumen setianya.
Tentu secara keseluruhan, beberapa orang ingin tampil dengan busana terbaik di hari raya idul fitri, apalagi itu menjadi hari kemenangan umat muslim setelah mengarungi 30 hari lamanya bulan ramadan.
Erly Damayanti, sebagai seorang fashion designer yang menjahit sendiri koleksi pakaiannya, banyak mengenalkan busana khas Melayu bernama Baju Kurung. Menurutnya, mode busana itu menjadi pakaian keseharian wanita Malaysia dan Brunei yang terdiri dari atasan dan bawahan.
“Karena kita kan masih ada satu rumpun, jadi saya pikir tidak ada salahnya mengenalkan busana khas Melayu itu. Apalagi dari tampilannya terlihat luwes, cantik dan anggun,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Tren Fashion Busana Muslimah Lebaran 2022 di Berau, Khas Melayu Bernama Baju Karung
Baca juga: Dukung UMKM Bisnis Fashion, Pulau Intan Lestari Resmikan Offline Store Pertama di Jakarta
Baca juga: Lia Afif Bakal Pamerkan Batik Wakaroros Kutai Timur di Fashion Week April 2022
Baju Kurung itu, dapat dipesan dengan kain bermotif maupun polos dengan aksen payet. Jika beberapa kali Erly sering memberikan pilihan model Abaya yang kesannya sangat cocok untuk hari raya, tahun ini, Ia banyak mensuggest konsumennya untuk memilih Baju Kurung. Tentunya, saran tersebut tanpa paksaan.
Biasanya, para konsumen nantinya akan konsul kepadanya, dan banyak yang seringkali melihat pakaian Erly yang mengenakan Baju Kurung. Banyak konsumen yang hendak kembar, namun kurang percaya diri, tetapi Erly tentu memberikan potongan terbaik dan tidak mengecewakan, dan hasilnya selalu memuaskan ketika fitting.

“Reaksinya banyak yang mengatakan cantik, dan akhirnya pada senang dengan modelnya. Kalau untuk Abaya tidak kami hilangkan, karena Abaya ini kan kesannya simple dan nyaman juga. Inshallah nanti karena masih ada peminatnya, biasanya kami keluarkan pada lebaran haji,” ungkapnya.
Baju Kurung produksi dari Rumah Jahit Erly sendiri memiliki ciri khas yang simple, berpayet dengan bahan yang selalu digunakan selalu berbahan tipis dan goyang seperti bahan kain sifon, ceruti maupun satin.
Erly sendiri sebenarnya memiliki keinginan untuk menambahkan beberapa pola batik Berau, namun kain yang digunakan berbahan katun dan tidak begitu cocok untuk digunakan untuk Baju Kurung. Jadi niat itu masih belum terlaksana.
Untuk kedepannya, Erly memiliki wacana untuk membuat blus kasual dengan sulaman ala India dan murni Handmade, sesuai ciri khas Rumah Jahit Erly.
Baca juga: Kemenparekraf Sebut Perempuan Dominasi Sektor Ekraf di Indonesia, Terbanyak Kuliner dan Fashion
Pembuatan Baju Kurung sendiri memakan waktu sebanyak 2 hari dengan pemasangan payet. Mengenai harga cukup bervariasi tergantung harga yang dipilih.
Bisa berkisar antara Rp 600-750 ribu per pasang. Khusus warna, tidak ada aturan khusus, bisa warna yang soft, bisa juga yang bercorak terang sesuai pribadi masing-masing
Sejauh ini, Rumah Jahit Erly sudah full booked dan terdapat slot kosong di 29 Juni mendatang. Menurutnya, paling hanya bergeser 2 atau 3 hari untuk kekosongan slot. Antrian itu diterapkan, untuk menghasilkan kualitas yang terbaik.

Diakuinya juga tahun ini, pesanan jauh lebih ramai. Walaupun sebelumnya juga tetap sibuk, dengan pesanan diluar busana lebaran, seperti batik kantor, baju kasual, kulot dan lainnya.
“Ada sistem antrian lagi kali ini, pesanan jauh lebih ramai, karena pandemi tahun ini, aturannya sudah lebih tidak ketat. Tapi ini menjadi pertanda bahwa kondisi sudah mulai membaik,” ungkapnya.