Ramadhan
Ibu-ibu Serbu Pasar Murah di Kantor Disdag Samarinda, Akan Digelar Berkala di Beberapa Tempat
Warga yang sebagian besar adalah ibu-ibu memadati halaman kantor Dinas Perdagangan kota Samarinda, Kamis (7/4/2022).
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Warga yang sebagian besar adalah ibu-ibu memadati halaman kantor Dinas Perdagangan kota Samarinda, Kamis (7/4/2022).
Mereka menyerbu stan-stan yang ada di pasar murah yang digelar di tempat tersebut untuk mendapatkan sejumlah bahan kebutuhan pokok.
Harga Bahan Pokok Penting (Bapokting) yang terdiri dari beras, gula pasir, bawang, minyak goreng hingga sayur-mayur itu dijual dengan harga 10 persen lebih murah dibandingkan harga normal di pasaran.
Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Marnabas menyampaikan pihaknya sengaja melibatkan retail-tetail modern dan pelaku usaha mikro lokal di Samarinda dalam pasar murah tersebut untuk menyediakan stok bahan pokoknya kepada masyarakat.
Pasar murah ini juga akan digelar secara berkala di beberapa tempat lainnya selama Bulan Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Antisipasi Gejolak Harga dan Stok Bapokting, Walikota Andi Harun Buka Pasar Murah di Samarinda
Baca juga: Komisi II DPRD Harapkan Pasar Murah Digelar Rutin di Samarinda
Baca juga: Penuhi Ketersediaan Kebutuhan Pokok di Samarinda, Pasar Murah Digelar Beberapa Hari
"Berikutnya ada di kelurahan Mangkupalas, Sindangsari, hingga di Bayur yang akan kita gerakkan semuanya dan harganya minimal harus 10 persen lebih murah," ucap Marnabas di tengah kegiatan pasar murah.
Dalam pasar murah itu juga dijual minyak goreng kemasan dengan harga Rp 20.000 per liternya, pembelian dibatasi dengan satu orang hanya dapat membeli 1 liter minyak goreng kemasan.
Harga tersebut relatif lebih murah dibandingkan harga minyak goreng yang ada di pasar atau retail yang telah mengikuti mekanisme harga pasar.
Marnabas juga memastikan akan terus memantau harga bahan pokok di pasaran khususnya dalam momen Bulan Ramadan kali ini, kendati beberapa harga komoditi yang mengalami kenaikan harga seperti daging dan minyak goreng.
"Setiap hari kita cek harga, kalau kenaikannya masih rasional kita belum bisa juga untuk intervensi dan masih berlaku mekanisme pasar, tetapi kalau kenaikan harganya sampai 100 persen maka pemerintah akan turun untuk menggandeng retail atau perumda untuk menanganinya," jelas Marnabas.
Baca juga: Wawali Rusmadi Buka Pasar Murah, Bantu Sediakan Kebutuhan Pokok Warga Samarinda Jelang Ramadhan
Penyaluran minyak goreng curah juga masih terus menerus dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan juga Perumda Varia Niaga.
Saat ini penyaluran minyak goreng curah dengan harga Rp 14.000 per liternya itu dilakukan dengan minyak yang telah dikemas per liter selain distribusi menggunakan tandon dan jirigen di masing-masing wilayahnya.
"Minyak curah memang mau kemasannya apapun harganya tetap harus Rp 14.000, yang kita salurkan sudah dengan kemasan sederhana masih ada juga yang pakai jirigen," tutur Marnabas. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.