Ramadhan
Tren Fashion Busana Muslimah Lebaran 2022 di Berau, Khas Melayu Bernama Baju Karung
Tren Fashion untuk tema Ramadhan dan lebaran 2022 Idul Fitri kali ini, ada yang sedang tren yakni baju muslimah
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Tren Fashion untuk tema Ramadhan dan lebaran 2022 Idul Fitri kali ini, ada yang sedang tren yakni baju muslimah.
Datang dari daerah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, tawarkan fashion muslim tren Ramadhan dan lebaran 2022.
Adalah busana muslimah baju karung khas melayu karya industri kreatif skala rumah jahit.
Yakni Rumah Jahit Erly di Ramadhan tahun 2022 ini, mengenalkan busana lebaran khas Melayu bagi para konsumen setianya.
Baca juga: Daftar Brand yang Minta Maaf terkait Paris Fashion Week, dr Tirta Sindir EO, Mengundang Berdalih PFW
Baca juga: 7 Adab Berbusana dalam Islam, Dilengkapi Doa Ketika Melepas Pakaian, Bahasa Arab, Latin, Arti
Baca juga: Pengusaha Lucky Heng Beber Kejanggalan Brand yang Ikut Paris Fashion Week: Semua Berani Klaim
Tentu secara keseluruhan, beberapa orang ingin tampil dengan busana terbaik di hari raya idul fitri.
Apalagi itu menjadi hari kemenangan umat muslim setelah mengarungi 30 hari lamanya bulan ramadan.
Erly Damayanti, sebagai seorang fashion designer yang menjahit sendiri koleksi pakaiannya, banyak mengenalkan busana khas Melayu bernama Baju Kurung.
Menurutnya, mode busana itu menjadi pakaian keseharian wanita Malaysia dan Brunei yang terdiri dari atasan dan bawahan.
Baca juga: Cantiknya Wika Salim Pakai Busana Pink Hitam, Bisa Jadi Inspirasi OOTD
“Karena kita kan masih ada satu rumpun, jadi saya pikir tidak ada salahnya mengenalkan busana khas Melayu itu. Apalagi dari tampilannya terlihat luwes, cantik dan anggun,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co, Kamis (7/4/2022) di Berau.
Baju Kurung itu, dapat dipesan dengan kain bermotif maupun polos dengan aksen payet.
Jika beberapa kali Erly sering memberikan pilihan model Abaya yang kesannya sangat cocok untuk hari raya, tahun ini.
Dia banyak mempengaruhi konsumennya untuk memilih Baju Kurung. Tentunya, saran tersebut tanpa paksaan.
Baca juga: Kemenparekraf Sebut Perempuan Dominasi Sektor Ekraf di Indonesia, Terbanyak Kuliner dan Fashion
Biasanya, para konsumen nantinya akan konsul kepadanya, dan banyak yang seringkali melihat pakaian Erly yang mengenakan Baju Kurung.
Banyak konsumen yang hendak kembar, namun kurang percaya diri, tetapi Erly tentu memberikan potongan terbaik dan tidak mengecewakan, dan hasilnya selalu memuaskan ketika fitting.
Reaksinya banyak yang mengatakan cantik, dan akhirnya pada senang dengan modelnya. Kalau untuk Abaya tidak kami hilangkan.
Karena Abaya ini kan kesannya simple dan nyaman juga. "Insyallah, nanti karena masih ada peminatnya, biasanya kami keluarkan pada lebaran haji,” ungkapnya.
Baca juga: Sejak Pandemi Covid-19, Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Modest Fashion Menahan Laju Usaha
Baju Kurung produksi dari Rumah Jahit Erly sendiri memiliki ciri khas yang simple, berpayet dengan bahan yang selalu digunakan selalu berbahan tipis dan goyang seperti bahan kain sifon, ceruti maupun satin.
Erly sendiri sebenarnya memiliki keinginan untuk menambahkan beberapa pola batik Berau.
Namun kain yang digunakan berbahan katun dan tidak begitu cocok untuk digunakan untuk Baju Kurung.
Jadi niat itu masih belum terlaksana. Untuk kedepannya, Erly memiliki wacana untuk membuat blus kasual dengan sulaman ala India dan murni Handmade.
"Sesuai ciri khas Rumah Jahit Erly," katanya.
Pembuatan Baju Kurung sendiri memakan waktu sebanyak 2 hari dengan pemasangan payet.
Baca juga: Lia Afif Bakal Pamerkan Batik Wakaroros Kutai Timur di Fashion Week April 2022
Mengenai harga cukup bervariasi tergantung harga yang dipilih.
Bisa berkisar antara Rp 600 sampai 750 ribu per pasang.
Khusus warna, tidak ada aturan khusus, bisa warna yang soft, bisa juga yang bercorak terang sesuai pribadi masing-masing
Sejauh ini, Rumah Jahit Erly sudah full booked dan terdapat slot kosong di 29 Juni mendatang.
Baca juga: Dukung UMKM Bisnis Fashion, Pulau Intan Lestari Resmikan Offline Store Pertama di Jakarta
Menurutnya, paling hanya bergeser 2 atau 3 hari untuk kekosongan slot. Antrean itu diterapkan, untuk menghasilkan kualitas yang terbaik.
Diakuinya juga tahun ini, pesanan jauh lebih ramai. Walaupun sebelumnya juga tetap sibuk, dengan pesanan di luar busana lebaran.
Seperti batik kantor, baju kasual, kulot dan lainnya.

Ada sistem antrian lagi kali ini, pesanan jauh lebih ramai, karena pandemi tahun ini, aturannya sudah lebih tidak ketat.
"Tapi ini menjadi pertanda bahwa kondisi sudah mulai membaik,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk ketersediaan bahan baku juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri.
Apalagi kebanyakan banyak para konsumen untuk dibuatkan sekaligus dengan bahannya. Dan bahan baku Erly kebanyakan datang dari luar.
Baca juga: Perayaan HUT Ke-22 Dharma Wanita Persatuan, Istri Pejabat Ramaikan Lomba Fashion Show
“Ya, ada sedikit kesulitan karena bahan sifon cukup sulit, kainnya sering bergerak dan gampang berubah," katanya.
Jadi perlu jahit tangan dulu, baru dengan mesin. "Kalau ada gelembung saja, saya pasti bongkar jahitannya,” bebernya.
Jika tertarik dengan koleksi Erly, bisa mengunjungi portofolio di Instagram @rumahjahiterly dan menghubungi langsung. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel