Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Remaja di Samarinda Diamankan Polisi, Diduga Ikut Balapan Liar, Begini Faktanya

Akibat aksi balapan liar (bali) oleh sejumlah anak di Kota Samarinda, beberapa remaja yang sedang melakukan kegiatan positif juga terkena imbasnya.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Ferdin, 17 tahun (mengenakan helm) saat hendak mengambil kendaraan roda dua miliknya yang turut diamankan Sat Lantas Polresta Samarinda.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Akibat aksi balapan liar (bali) oleh sejumlah anak di Kota Samarinda, beberapa remaja yang sedang melakukan kegiatan positif juga terkena imbasnya.

Salah satunya Ferdin (17). Remaja yang berdomisili di kawasan Jalan Wahid Hasyim II ini mengaku bingung karena turut diamankan pada Jumat (8/4/2022) subuh tadi.

Padahal saat itu dirinya bersama beberapa rekannya sedang menunggu waktu untuk melaksanakan beduk sahur di Jalan Pelita, Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang pada Pukul 02.30 Wita.

Tiba-tiba datang petugas kepolisian yang mengangkut kendaraan roda dua dengan nomor polisi KH 2511 AC (Kode Plat Kalimantan Tengah) berwarna hitam kuning miliknya beserta diri mereka ke atas mobil patroli.

Baca juga: Cegah Balapan Liar, Kapolres Beri Ruang Salurkan Hobi bagi Para Remaja di Samarinda

Baca juga: Balapan Liar di Kukar jadi Kasus Dominan Pelanggaran Lalu-lintas pada Awal Ramadhan 2022

Baca juga: Jajaran Polres Berau Memusnahkan Ratusan Knalpot Racing dan Penindakan Balapan Liar

Memang ungkapnya, pada saat itu banyak remaja seusianya sedang melaksanakan balapan liar.

"Kami lagi nunggu beduk sahur aja. Enggak lagi nonton (bali) juga. Karena dipaksa naik ya sudah ngikut. Takut sama polisi," ucapnya polos saat dijumpai di Pos Patwal Meranti Sat Lantas Polresta Samarinda sore tadi.

Saat ini pihak keluarganya pun sedang berupaya mengambil kembali kendaraan tersebut.

Siswa kelas 2 SMA ini berharap agar rekan seusianya bisa menghentikan kebiasaan balapan liar.

Apalagi tuturnya, kebanyakan yang melakukan aksi bali justru berasal dari keluarga kurang mampu.

Sayang motor kalau rusak. Kasihan juga orangtua pusing perbaiki bagaimana.

"Mending di rumah tidur kalau enggak ada kegiatan bermanfaat," harapnya kepada rekan sebaya-nya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved