Berita Samarinda Terkini

Bayi 11 Bulan di Samarinda Ditemukan Tewas dalam Ember Berisi 3 Liter Air saat Orangtua Kerja

Suatu peringatan bagi para orangtua untuk tidak lengah sedikitpun dalam menjaga serta mengawasi aktivitas buah hatinya yang masih berusia balita.

HO/Inafis Satreskrim Polresta Samarinda
Kondisi jasad bayi laki-laki berusia 11 bulan saat diperiksa Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda. HO/Inafis Satreskrim Polresta Samarinda 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Suatu peringatan bagi para orangtua untuk tidak lengah sedikitpun dalam menjaga serta mengawasi aktivitas buah hatinya yang masih berusia balita.

Apalagi kalau pengawasan terhadap balita tersebut diserahkan kepada kakek-neneknya atau keluarga terdekat lainnya, paling tidak orangtua mesti mengingatkan mereka untuk tidak lengah untuk mengawasi, meskipun cuma sebentar, seperti kejadian yang dialami orangtua di Samarinda ini.  

Sebelumnya beredar kabar seorang bayi laki-laki berusia 11 bulan meninggal dunia, akibat tersiram air panas di kediamannya yang berada di Jalan Jelawat Gang 4, Kelurahan Sidodamai, Kota Samarinda, Jumat (8/4/2022) pukul 16.30 WITA.

Namun ketika Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda mendatangi lokasi kejadian, terkuak fakta bahwa bayi tersebut tewas setelah tercebur ke dalam sebuah ember berukuran 5 liter.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena melalui Kasubnit Inafis Aiptu Harry Cahyadi menerangkan, bahwa kala itu bayi tersebut sedang ditinggal bekerja oleh kedua orangtuanya.

Baca juga: Seorang Balita di Gowa Nyaris Terbawa Angin Puting Beliung, Ratusan Rumah Rusak

Baca juga: Sejak Januari Sudah 80 Balita Meninggal Karena Covid-19 di Indonesia

Oleh sebab itu, pengasuhannya diserahkan kepada kakek dan neneknya yang biasa tinggal di lantai 1 rumah tersebut.

"Korban dan kedua orangtuanya tinggal di lantai 2," ujar Aiptu Harry Cahyadi kepada Tribunkaltim.co, Sabtu (9/4/2022) kemarin sore.

Ia mengemukakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, saat itu kakek korban sedang tertidur pulas di lantai 1.

Sedangkan korban bermain sendiri di lantai 2 rumah tersebut.

Karena tidak dalam pengawasan, bayi yang sudah mulai belajar berdiri ini diduga menghampiri ember berisi 3 liter air yang berada di teras lantai 2 rumah.

"Nah pas neneknya lihat, korban sudah di dalam ember dengan posisi kepala masuk," bebernya.

"Jadi korban meninggal karena lemas," imbuhnya.

Dia menjelaskan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca juga: Sopir Truk Penabrak Balita Belum Tentu Tersangka? 3 Hal Ini Bisa Buat Penabrak Bebas dari Hukuman

Namun terdapat memar di bagian kepala bagian dahi serta jari-jari tangan dan kakinya.

"Pihak keluarga menolak visum dan korban sudah dimakamkan pagi tadi (kemarin)," pungkasnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved