Berita Internasional Terkini
ANOMALI Pernyataan Presiden Ukraina di Tengah Upaya Damai Sama Rusia, Tetap Minta Senjata dari Barat
Anomali pernyataan presiden Ukraina, Zelenskyy di tengah upaya damai sama Rusia, tetap minta senjata dari Barat.
Setelah bertemu Zelenskyy di Kiev Sabtu pagi, Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan dia mengharapkan lebih banyak sanksi Uni Eropa terhadap Rusia bahkan ketika Austria tidak setuju memotong pengiriman gas alam Rusia.
Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris menanggapi gambar-gambar dari Bucha dengan lebih banyak sanksi, termasuk yang menargetkan dua anak perempuan Putin.
Sementara Uni Eropa mengejar sektor energi Rusia untuk pertama kalinya dengan melarang impor batu bara asal Rusia.
Sejauh ini Uni Eropa gagal menyepakati pemotongan minyak dan gas alam yang jauh lebih menguntungkan bagi Rusia.
Eropa bergantung pada pasokan tersebut untuk menghasilkan listrik, mengisi tangki bahan bakar dan menjaga industri tetap berputar.
Baca juga: HASIL Liga Italia: AC Milan Frustasi Imbang Tanpa Gol Lawan Torino, Inter Melesat Usai Napoli Keok
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga melakukan kunjungan mendadak untuk bertemu Zelenskyy, dengan kantornya mengatakan mereka membahas dukungan jangka panjang Inggris.
Di Kiev pada Jumat kemarin, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mempresentasikan pemimpin Ukraina dengan kuesioner yang menandai langkah pertama untuk mengajukan keanggotaan Uni Eropa.
Kepala eksekutif Uni Eropa itu mengatakan proses untuk menyelesaikan kuesioner bisa memakan waktu berminggu-minggu, yang merupakan perubahan haluan yang luar biasa cepat, meskipun memastikan keanggotaan akan memakan waktu jauh lebih lama.
Zelenskyy menjadi introspektif ketika ditanya apa dampak kecepatan pengiriman senjata bagi rakyatnya dan apakah lebih banyak nyawa dapat diselamatkan jika bantuan datang lebih cepat.
“Sangat sering kita mencari jawaban pada orang lain, tetapi saya sering mencari jawaban dalam diri saya sendiri. Apakah kita melakukan cukup banyak untuk mendapatkannya? ” katanya tentang senjata. “Apakah kita sudah melakukan cukup banyak agar para pemimpin ini memercayai kita? Apakah yang kita lakukan sudah cukup?”
Dia berhenti dan menggelengkan kepalanya.
“Apakah kita yang terbaik untuk tempat ini dan masa ini? Siapa tahu? Aku tidak tahu. Anda tanya saja pada diri sendiri," katanya. (*)