Berita Internasional Terkini
HARI INI 14 April 2022 Badai Matahari Menghantam Bumi, Waspada Mati Listrik & Hilang Sinyal Navigasi
Hari ini, 14 April 2022 badai matahari menghantam bumi, waspada mati listrik hingga hilang jaringan radio dan navigasi.
Dikutip dari laman LAPAN, Jumat (22/10/2021) badai Matahari terjadi ketika salah satu bagian di matahari atau daerah aktif dan/atau sebagian lontaran massa korona terlontar ke luar angkasa.
Baca juga: NEWS VIDEO Badai Matahari Ekstrem Bisa Sebabkan Kiamat Internet? Ini Penjelasannya
Sehingga, dapat diartikan badai matahari adalah suatu peristiwa di matahari yang berupa ledakan dan skala ledakannya besar.
Lalu, dampaknya bisa sampai terasa ke Bumi. Sementara ini, NASA memperkirakan bahwa badai geomagnetik yang akan terjadi termasuk kategori kelas G2.
Space Weather Center (SWPC) Amerika Serikat telah memberikan kelas bagi badai Matahari, dari skala G1 yang paling rendah dan G5 yang terekstrem.
Namun, badai Matahari yang paling ringan sekalipun bisa menyebabkan fluktuasi jaringan listrik, bahkan pengoperasian satelit di orbit.
Kemudian sinyal radio, sistem navigasi, serta hewan yang bermigrasi dapat terganggu karena fenomena ini.
Ketika badai geomagnetik bersentuhan dengan medan magnet Bumi, berpotensi menyebabkan pemadaman radio, bahkan pemadaman listrik jika secara langsung menyerang transformator.
"Risiko pemadaman radio tetap rendah, tetapi operator #radio amatir dan pengguna GPS menghadapi gangguan di sisi malam Bumi," tulis Skov melalui akun Twitter-nya.
Di sisi lain, badai Matahari yang diprediksi akan terjadi pada 14 April 2022 ini menyebabkan pemandangan luar biasa yaitu aurora, seperti Cahaya Utara yang sangat terkenal.
Baca juga: NEWS VIDEO Badai Matahari Ekstrem Bisa Sebabkan Kiamat Internet? Ini Penjelasannya
Jika kondisi langit cerah, aurora borealis juga bisa terlihat di sejumlah negara termasuk Inggris bagian utara dan Irlandia Utara.
Skov menambahkan, berdasarkan model prediksi NASA badai Matahari akan menghantam Bumi pukul 12.00 waktu setempat.
Sementara model NOAA, yang menunjukkan kedatangan sedikit lebih awal, yakni pada pukul 07.00 waktu setempat.
Baca juga: Badai Matahari dan Dampak Buruk Bagi Bumi, Dari Kiamat Internet Hingga Fenomena Aurora
Badai tersebut terjadi setelah badai geomagnetik kelas G3 menghantam atmosfer Bumi baru-baru ini.
Badai Matahari juga tercatat telah menghancurkan 40 dari 49 satelit internet Starlink milik SpaceX pada awal tahun ini.
Akibatnya, satelit perusahaan Elon Musk itu jatuh dan terbakar di atmosfer Bumi. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.