Berita Internasional Terkini
Meski Dapat Banyak Sanksi Berat dari Barat, Vladimir Putin Tegaskan Perang Ukraina Terus Berlanjut
Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya buka-bukaan mengenai keputusannya menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO - Kendati dapat banyak sanksi berat dari Amerika Serikat dan Uni Eropa, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan perang Ukraina akan terus berlanjut sampai tujuannya tercapai.
Vladimir Putin juga kembali menegaskan alasannya menginvansi Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.
Menurutnya, keputusan menyerang Ukraina adalah langkahnya untuk memastikan keamanan Rusia sendiri.
Baca juga: Sindir Joe Biden yang Tuding Rusia Lakukan Genosida, Presiden Perancis: Tak Bantu Akhiri Perang
Baca juga: Kekhawatiran NATO Jika Terus Penuhi Permintaan Zelensky untuk Pasok Senjata ke Ukraina: Nuklir Rusia
Vladimir Putin akhirnya buka-bukaan mengenai keputusannya menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Menurut Putin, keputusan untuk menyerang Ukraina adalah pilihan yang tepat.
Ia juga menyebut pertumpahan darah akan terus berlanjut sampai tujuan Rusia tercapai.
Hal ini disampaikan Putin saat menemui sekutunya, Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Selasa (12/4/2022).
Vladimir Putin pun mengaku tak menyesal telah menyerang Ukraina meski mendapat beragam sanksi dari negara Barat.
Menurutnya, keputusan menyerang Ukraina adalah langkahnya untuk memastikan keamanan Rusia sendiri.
"Jelas bahwa kami tidak punya pilihan. Itu adalah keputusan yang tepat. Kami kembali ke situasi buntu bagi kami," kata Putin, dikutip dari Sky News, Rabu (13/4/2022).
Tuduhan Gunakan Senjata Kimia
Di sisi lain, Ukraina menuduh Rusia menggunakan senjata kimia di kota pelabuhan Mariupol setelah ada laporan warga sipil yang mengalami gangguan pernapasan.
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) menyatakan keprihatinnya tentang laporan penggunaan senjata kimia itu.
Baca juga: Buktikan Ancamannya, Rusia Hancurkan Rudal Anti-Pesawat Ukraina Hasil Bantuan dari Eropa
Pihaknya juga menegaskan akan memantau situasi dengan lebih teliti.
"Sekretariat prihatin dengan laporan yang belum dikonfirmasi baru-baru ini tentang penggunaan senjata kimia di Mariupol, yang telah dimuat di media selama 24 jam terakhir," kata seorang pengawas dalam sebuah pernyataan.