Berita Nasional Terkini
Grace Natalie Menyangkal, Dituding Kaitkan Relawan Anies Baswedan dengan Pengeroyokan Ade Armando
Grace Natalie membantah tudingan bahwa dirinya yang mengaitkan relawan Anies Baswedan dengan pengeroyokan terhadap Ade Armando.
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie membantah tudingan bahwa dirinya yang mengaitkan relawan Anies Baswedan dengan pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Menurut Grace Natalie, dirinya berbicara hanya berlandaskan pada tangkapan layar grup WhatsApp.
"Banyak yang menyebut bahwa saya menuduh relawan Anies yang menyulut pengeroyokan terhadap Ade Armando. Ini tidak benar karena saya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu," ujar Grace Natalie melalui tayangan video, dikutip dari YouTube tvOneNews.
Baca juga: Cerita Tersangka Pengeroyokan Ade Armando, Ada yang Diantar untuk Serahkan Diri hingga Maaf ke Guru
Baca juga: Grace Natalie Ungkap Kesaksian Ade Armando saat Detik-detik Pengeroyokan, Curigai 2 Kelompok Ini
Baca juga: Kuasa Hukum Ade Armando Beber Peran Mahasiswa Kala Korban Dikeroyok
Dijelaskan Grace Natalie, apa yang dikatakannya dalam channel YouTube Cokro TV adalah terkait beredar luasnya screen capture dari WhatsApp grup bernama Relawan Anies Apik 4.
"Di mana di situ salah satu anggota WA grup membuat atau mengupload swafoto dirinya dengan ada Ade Armando di belakangnya, dan dia mengatakan kepada teman-temannya di WA grup tersebut bahwa tolong informasikan kepada massa demo ada keberadaan Ade Armando di depan gedung dewan, geruduk sih islamofobia ini. Begitu yang ditulis dalam WA grup," tutur Grace Natalie.
"Jika benar ini adalah relawan pak Anies Baswedan, maka percakapan itu mengindikasikan adanya hubungan, adanya komunikasi, adanya koordinasi antara orang-orang atau kelompok di WA grup dengan massa demo yang melakukan aksi anarkis pada demo 11 April kemarin," terang Grace Natalie.
Sebelumnya, saat berbicara di channel YouTube Cokro TV, Grace Natalie mengaku menerima informasi bahwa sebagian penyusup dalam demo 11 April diduga merupakan mantan anggota FPI dan HTI.
"Dua kelompok ini memang sering dikritik keras oleh Bang Ade karena kerap hebat dengan aksi kekerasan dan radikalisme.
Jika benar relawan Anies ternyata punya kaitan erat dengan ormas terlarang FPI dan HTI ini, ini masalah serius.
Artinya meskipun ormas FPI dan HTI sudah dibubarkan dan dinyatakan terlarang, aktor-aktornya masih aktif bergerak," ujar Grace dalam potongan video itu.
Video lengkapnya di sini:
Cerita Kesaksian Ade Armando
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie juga menceritakan kesaksian Ade Armando yang menjadi korban pengeroyokan pada aksi demo mahasiswa 11 April 2022 di Gedung DPR RI.
Grace Natalie sempat menjenguk Ade Armando di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta.
Ia prihatin dengan kondisi Ade Armando dan meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut.
"Kekerasan tidak dibolehkan untuk alasan apa pun, termasuk memperjuangkan demokrasi. Seharusnya demokarsi diperjuangkan dengan cara-cara yang terhormat, bukan dengan kekerasan apalagi penganiayaan hingga menelan korban," ujar Grace Natalie ketika diwawancarai dalam program Kompas Petang, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Daftar Kontroversi Ade Armando yang Dikeroyok saat Demo 11 April 2022, Pernah Kritik BEM UI
Lebih lanjut, Grace Natalie meminta agar aktor intelektual di balik kasus kekerasan tersebut harus dicari dan dihukum seberat-beratnya.
Karena menurutnya, aktor intelektual itu tidak hanya menyebabkan jatuhnya korban, tetapi juga mencederai demokrasi.
Grace pun menceritakan bagaimana kondisi Ade Armando di rumah sakit.
"Pelaku memang sepertinya berusaha menumbangkan Bang Ade ke jalan lalu diinjak beramai-ramai, itu menyebabkan saat ini ada luka serius. Sudah CT Scan tapi memang belum bisa diambil tindakan, jadi dokter memilih untuk mengobservasi dan nanti akan diputuskan apakah akan dioperasi atau bagaimana begitu," ungkap Grace Natalie.
Baca juga: Rocky Gerung Ungkap Dasar Penyebab Ade Armando Alami Kekerasan, Singgung Jokowi dan Kabinetnya
Menurut kesaksian Ade Armando, kala itu dirinya sedang bersama anak didiknya yang belajar meliput demo saat itu.
"Bang Ade membawa anak-anak muda yang ikut bergabung dalam gerakan fisik yang dipimpin oleh Bang Ade. Mereka ini mau belajar meliput demo. Tidak menduga ada provokasi-provokasi karena kondisi cukup kondusif," ungkap Grace.
"Menurut saksi mata yang saat itu bersama dengan Bang Ade, mereka itu sudah dibubarkan dan bubar secara teratur, tertib mahasiswanya. Tapi kemudian massa perusuh ini mulai melempari mobil yang dipakai untuk mahasiswa berdemo. Jadi, mereka mulai membuat rusuh."
"Karena situasinya mulai tidak kondusif, anak-anak ini mengajak Bang Ade untuk pergi dari situ, tapi dalam perjalanan belum sampai, sudah ada yang meneriaki dan kemudian terjadi dengan cepat kali pengeroyokan itu," tutur Grace Natalie menceritakan kesaksian Ade Armando.
Baca juga: Ade Armando Dikeroyok saat Demo 11 April, Adian Napitupulu: Sangat Tidak Menguntungkan Mahasiswa
Meski begitu, kata Grace, Ade Armando bisa memastikan yang melakukan itu penganiayaan terhadap dirinya bukan mahasiswa.
Begitu pula ada dua kameramen yang mendampingi Ade Armando, sama-sama mereka bisa mengkonfirmasi bahwa pelakunya bukan mahasiswa.
Hal itu terlihat di penampilan fisik.
"Jadi memang nampaknya adalah penumpang-penumpang gelap yang mungkin memang sudah siap-siap membuat kerusuhan. Mungkin ini disinyalir ada keterlibatan dari kelompok FPI dan HTI. Jadi, kalau betul ada kelompok-kelompok ini terlibat dalam aksi demo kemarin, tentu sangat disayangkan," pungkas Grace Natalie. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.