Berita Internasional Terkini
Jika Presiden Rusia Vladimir Putin Dikudeta, Pengamat Sebut akan Lebih Berbahaya bagi AS & Sekutunya
Muncul berbagai kemungkinan mengenai kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin. Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, posisi Putin kabarnya mulai terancam.
TRIBUNKALTIM.CO - Jika Presiden Rusia Vladimir Putin dikudeta atau digulingkan, pengamat menyebut akan lebih berbahaya bagi Amerika Serikat dan sekutunya.
Bahkan, AS dan sekutunya disebut lebih takut jika Vladimir Putin dikudeta di negerinya sendiri.
Mengapa? Ini alasannya.
Baca juga: Vladimir Putin Marah Besar Imbas Tenggelamnya Moskva di Laut Hitam, Rusia Hujani Langit Ukraina Bom
Baca juga: ANCAMAN Rusia Jika Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Kerahkan Senjata Nuklir hingga Rudal Hipersonik
Muncul berbagai kemungkinan mengenai kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, posisi Putin kabarnya mulai terancam.
Lawan politiknya di dalam negeri diam-diam menyiapkan kudeta.
Mereka berasal dari pengusaha dan politisi yang tidak tahan terhadap sanksi Amerika dan sekutunya ke negara itu yang merugikan mereka.
Meski demikian Kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin digulingkan ternyata bakal lebih berbahaya bagi Barat (Amerika dan sekutunya).
Menurut pengamat politik, Profesor Alexey Muraviev, pengganti Putin diyakini bakal lebih buruk dan menjadi ancaman untuk Barat.

Sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu, spekulasi mengenai keadaan kesehatan pemimpin Rusia itu terus muncul.
Apalagi muncul laporan bahwa Putin kerap ditemani oleh dokter kanker terkenal Rusia.
Selain itu, juga beredar kemungkinan kudeta terhadap Putin karena hasil perang di Ukraina yang tak memberikan hasil positif.
Apalagi, Putin diketahui telah memecat dan memenjarakan sejumlah pembantunya, yang tak memberikan hasil memuaskan dalam penyerangan ke Ukraina.
Profesor Alexey Muraviev, yang merupakan Profesor Studi Strategi dan Keamanan Nasional di Universitas Curtin, Perth Australia telah menganalisis apa yang terjadi jika badan rahasia Rusia mencoba menggulingkannya.
Baca juga: Sindir Joe Biden yang Tuding Rusia Lakukan Genosida, Presiden Perancis: Tak Bantu Akhiri Perang