Berita Balikpapan Terkini

Local Heroes TribunKaltim, Jamu Kekinian Yomija Ciptakan Jamu Yang Diminati di Seluruh Indonesia

Indonesia memiliki minuman khas tradisional yang sudah turun temurun dibuat dan dikonsumsi yaitu jamu

TRIBUNKALTIM.CO/AMELIA MUTIARACHMAH
Talkshow Local Heroes TribunKaltim bersama Laeli selaku pengusaha jamu Yomija pada Kamis (14/4/2022).TRIBUNKALTIM.CO/AMELIA MUTIARACHMAH 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Indonesia memiliki minuman khas tradisional yang sudah turun temurun dibuat dan dikonsumsi yaitu jamu.

Bahkan jamu sudah menjadi obat tradisional yang khasiatnya tidak dipertanyakan lagi.

Produk jamu sekarang sudah memiliki banyak jenis alternatif lain yang dikembangkan seiring berjalannya waktu seperti serbuk, langsung minum, atau simplisia.

Hal tersebut pun dapat dipakai sebagai sarana usaha seperti yang dilakoni oleh pengusaha bernama Laeli Fajarwati.

Pada HUT TribunKaltim yang ke-19, TribunKaltim mengundang Laeli dalam Talkshow Local Heroes pada Kamis, (14/4/2022) untuk menceritakan kisah jamu Yomija tersebut.

Laeli mengembangkan olahan jamu menjadi jamu instan bubuk dengan berbagai khasiat dan jenisnya jamu tersebut bernama Yomija.

Baca juga: Update Bantuan UMKM 2022! Ternyata Begini Cara Cek BLT Rp 600 ribu Lewat eform.bri.co.id Pakai KTP

Baca juga: Cair Lagi! Daftar Online dan Cek Penerima BLT UMKM 2022 Via Login oss.go.id dan eform.bri.co.id/bpum

Baca juga: Login Eform.bri.co.id Buat Cek Penerima BLT UMKM 2022 Rp 600.000, Syarat Penerima BPUM

Laeli bercerita mengenai usahanya yaitu Yomija, ia berniat ingin melestarikan minuman tradisional khas Indonesia.

"Yomija itu singkatan dari Yok Minum Jamu, dulu saya dari gadis suka bikin dan minum jamu dan saya sering bagi-bagikan jamu saya ke teman-teman dan respon mereka sangat positif dan didorong untuk membuat usaha ini" jelasnya.

Laeli memulai mencari-cari resep jamu ini dari pihak keluarganya dan mengasah ilmu dalam pelatihan pengolahan herbal hingga membuat usaha Yomija pada 2017.

Awalnya Laeli memulai usaha ini dengan jamu cair yang langsung diminum, namun ia berinovasi dengan membuat jamu instan bubuk yang tinggal seduh agar bisa dijual kemanapun dan ke siapapun.

"Jamu Yoimija terdiri dari kunyit asem, kunyit asem sirih, wedang jahe, sirih. Sekarang kami pun berinovasi dengan jahe merah, atau jamu untuk herbal lambung seperti temu mangga, dan temulawak" paparnya.

Resep jamu yang dipakai Yomija sebagai kunci dari khasiat dan rasa diakui oleh Laeli adalah dari rempah-rempah yang berkualitas, dari gula aren dan bahan-bahan yang tidak asal pilih.

"Kami ada 9 produk untuk saat ini dan pemasaran tidak hanya di Kaltim dihubungi lewat sosial media pribadi" tambahnya lagi

Laeli mengaku, Yoimija bekerjasama dengan PT. Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dalam proses penjualan dan promosi.

Hal tersebut juga sebagai program dri PHSS sendiri yaitu pengembangan UMKM.

Baca juga: Banyak Warga Bukan Pelaku UMKM yang Mengantre Untuk Minyak Goreng Curah di Berau

Kerjasama yang dibuat selain sebagai pemasaran produk, PHSS juga membantu dalam proses perizinan PIRT dan sertifikat PKP, lalu ada dibantu dalam mesin untuk proses pembuatan jamu bubuk instan ini.

Kepala Departemen CSR PHSS, Elis Fauziah mengatakan PHSS beraktivitas dalam 38 desa dan salah satunya di tempat Laeli sebagai prioritas program dalam ekonomi.

Elis mengaku melihat potensi sangat baik pada wirausaha ibu-ibu seperti Yomija yang sudah bekerjasama sejak 2019.

"Dari PHSS sangat berkomitmen dalam pemerbayaan ekonomi. Kami lebih seperti pada fasilitator, bu Laeli ini sebagai Local Heroes untuk mengembangkan diri dan kelompok dalam bidang ekonomi" paparnya.

Dalam usaha Yomija, untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Laeli memaparkan setiap harinya ia memproduksi 6 kilo jamu instan bersama 2 karyawan tetapnya dan siap dipasarkan ke sejumlah kecamatan seperti di Kukar, sejumlah kabupaten atau Kota Kaltim, bahkan pula jawa seperti Jogja hingga Papua.

Yomija juga bekerjasama dengan kelompok tani ibu-ibu dalam mengolah rempah-rempah untuk jamu sehingga selain untuk usaha, Laeli juga memberdayakan petani ibu-ibu yang sangat kreatif untuk membantu usahanya.

Laeli memiliki harapan jangan panjang untuk Yomija seperti peningkatan sertifikat, pengembangan kerjasama dengan pihak luar agar lebih luas untuk pemasaran.

"Saya berharap bisa berkembang lagi nantinya kerjasama serta cakupan penjualan hingga ke luar." Tutupnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved