Berita Balikpapan Terkini

Komitmen Subholding Upstream Pertamina Jaga Produksi Migas di Delta Mahakam

Sejak tahun 1974 Wilayah Kerja (WK) Mahakam sudah mulai diproduksi dan mencapai puncak produksi di era awal tahun 2000, dan mengalami decline rate

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Chalid Said Salim, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, Regional Kalimantan saat melakukan kunjungan ke lapangan Senipah, Peciko & South Mahakam.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Indonesia sebagai Regional Kalimantan, berkomitmen untuk menjaga produksi minyak dan gas bumi (migas) dari lapangan-lapangan di Kalimantan.

Sejak tahun 1974 Wilayah Kerja (WK) Mahakam sudah mulai diproduksi dan mencapai puncak produksi di era awal tahun 2000, dan mengalami decline rate atau penurunan alamiah yang cukup tinggi. 

"Untuk mempertahankan tingkat produksi, kami melakukan berbagai upaya diantaranya borderless operation, ultra deep Bekapai dan pengembangan sumur Manpatu yang merupakan sumur eksplorasi.

Sumur Manpatu sedang dalam proses, dengan target tahun 2026 sudah dapat beroperasi sebesar 80 MMSCFD," ujar Chalid Said Salim, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, Regional Kalimantan saat melakukan kunjungan ke lapangan Senipah, Peciko & South Mahakam (SPS) pekan lalu.

Baca juga: Komplotan Maling Alat Sumur Bor Pertamina Diciduk Polres Bontang, Dua Tersangka Lainnya Masih DPO

Baca juga: Kebutuhan BBM di Kaltim Diprediksi Naik saat Lebaran, Pertamina Jamin Stok Aman

Baca juga: Tim Gabungan Polda Kaltim Ungkap Pencurian Bahan Bakar Solar di Kapal Rig Pertamina

Lebih lanjut, Chalid menambahkan bahwa untuk pencapaian 2021, produksi gas PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mencapai 526 MMSCFD atau 102  persen terhadap RKAP dan minyak 24.800 BOPD 108 persen terhadap RKAP.

"Outlook 2022 target produksi gas sebesar 508 MMSCFD dan produksi minyak sebesar 23.700 BOPD dan target jumlah sumur pemboran 2022 sebanyak 97 sumur," ujarnya pada siaran pers yang diterima Tribunkaltim.co, Selasa (19/4/2022).

Wiko Migantoro, Direktur Pengembangan & Produksi PT Pertamina Hulu Energi dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kehadiran Subholding Upstream Pertamina sebagai pejuang energi di sisi hulu, di mana dalam kondisi saat ini sangat perlu menjalankan value creation dalam hal efisiensi dan optimalisasi sehingga dapat membantu ekosistem bisnis Pertamina secara menyeluruh.

"Kami mengapresiasi upaya yang dilakukan rekan perwira semua. Setelah melihat secara langsung, saya optimis bisa menuntaskan target yang sudah ditetapkan", ujar Wiko.

Baca juga: Pemerintah dan Pertamina Jaga Daya Beli Masyarakat

Sementara itu, Rinaldi Firmansyah Komisaris PT Pertamina Hulu Energi menyampaikan bahwa Pertamina saat ini sudah menjadi mayoritas yang menguasai produksi minyak dan gas nasional, sehingga perlu menggiatkan usaha lainnya, karena bila Pertamina terganggu maka produksi nasional juga akan terganggu.

"Cost optimization yang dilakukan oleh Regional Kalimantan bagus sekali dan positif, agar dilanjutkan dan ditularkan ke regional lainnya," pungkas Rinaldi. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved