Ramadhan
Setelah Mengerjakan Sholat Tarawih Jangan Lupa Berdoa, Ini Doanya, Bahasa Arab, Latin, Artinya
Setelah mengerjakan sholat Tarawih jangan lupa berdoa, Ini doanya, Bahasa Arab, Latin, Artinya.
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah mengerjakan sholat Tarawih jangan lupa berdoa, Ini doanya, Bahasa Arab, Latin, Artinya.
Shalat Tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.
Sementara shalat Witir adalah salat sunat dengan jumlah rakaat ganjil.
Selesai melaksanakan shalat Tarawih dan Witir, kita juga dianjurkan untuk membaca beberapa doa.
Baca juga: Disarankan Banyak Makan Buah Saat Ramadhan, Ini Buah yang Bagus Dikonsumsi saat Berbuka Puasa
Baca juga: Jangan Anda Sia-siakan 10 Hari Terakhir Bulan Suci Ramadhan, Berikut Keutamaannya
Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih
Doa Kamilin menjadi salah satu doa yang banyak dibaca setelah shalat Tarawih.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fattah Bandar Lampung, Ustaz Asep Abdullah mengatakan, doa tersebut bernama doa kamilin karena pada awal bacaannya, terdapat kata kamilin.
Dikutip dari Tribun Lampung, doa Kamilin tidak hanya bisa dibaca saat bulan Ramadan, tapi juga bisa dibaca setiap saat, termasuk di luar bulan Ramadan.
"Arti dari doa Kamilin mengharapkan kebaikan, keselamatan, dan minta dihindarkan dari segala bahaya. Jadi, bisa dibaca di waktu apapun di luar bulan Ramadan," kata Ustaz Asep Abdullah, Selasa (2/4/2019).
Selain itu, tak ada dalil yang menyatakan, doa Kamilin hanya boleh dibaca saat bulan Ramadhan.
Ia mengungkapkan, sumber bacaan doa Kamilin tidak terdapat di dalam Alquran dan tidak pernah dibaca Rasulullah SAW.
"Tapi bukan berarti tidak boleh dilakukan karena, arti doa ini mengandung kebaikan, meminta perlindungan Allah," jelasnya.
Hanya saja, Asep mengungkapkan, masyarakat terkadang salah persepsi dengan menganggap, membaca doa Kamilin wajib dilakukan setelah melaksanakan salat Tarawih.
"Dibaca boleh, tidak juga tidak apa-apa," ucapnya.
Hal itu karena selama doa yang dimintakan kepada Allah SWT tidak menyalahi akidah dan justru menguatkan ketauhidan, lanjut Asep, maka diperbolehkan dalam Islam.