Berita Paser Terkini
Berantas Stunting dan Tingkatkan Kualitas SDM, Pemda Paser Bentuk Tim Pendamping Keluarga per Desa
Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Paser terus berupaya memberantas stunting yang menjadi program utama dalam mengatasi persoalan tersebut.
Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Paser terus berupaya memberantas stunting yang menjadi program utama dalam mengatasi persoalan tersebut.
Upaya yang dilakukan Pemkab Paser dalam pencegahan maupun penanganannya, sejauh ini yaitu melalui koordinasi, sinergi dan singkronisasi yang terintegrasi hingga ke tingkat desa dan kelurahan, Rabu (27/4/2022).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paser, Katsul Wijaya menyebutkan sebagai bentuk kepedulian Pemda terhadap persoalan stunting yaitu dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tiap desa, melalui dinas terkait.
"Jika stunting menurun, tentunya akan dapat mempengaruhi kualitas SDM yang lebih baik, dan sejalan dengan misi Paser yang Maju Adil dan Sejahtera. Hingga meningkatkan sumber daya manusia yang berdaya saing," jelas Katsul.
Ia menyebutkan, faktor utama penyebab terjadinya stunting ialah buruknya asupan gizi pada ibu hamil dan bayi.
Baca juga: Serius Atasi Stunting, Pemkot Luncurkan Program DASHAT di Semua Kelurahan
Stunting juga menyebabkan berhentinya tumbuh kembang anak, seperti halnya pada pertumbuhan tubuh dan otak.
"Dengan begitu, anak yang terkena stunting memiliki postur tubuh cenderung lebih pendek, dibanding dengan anak-anak lain seusianya," tutur Sekda Paser.
Dampak lainnya yang diakibatkan oleh stunting, yaitu keterlambatan perkembangan cara berpikir pada anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Paser, Amir Faisol mengatakan pihaknya sudah mulai menggunakan aplikasi Elsimil BKKBN guna mengatasi masalah stunting.
"Aplikasi itu memberi informasi pada publik mengenai edukasi kesehatan reproduksi, dan perbaikan gizi. Tujuannya, guna percepatan penurunan angka stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan," ucapnya.
Baca juga: Dukung Program Penurunan Stunting, Pemkab Kubar Targetkan 14 Persen secara Nasional
Penangan stunting juga mendapat dukungan dari Sinta Fahmi Fadli sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Paser.
Ia menginginkan semua pihak, untuk bersama-sama menangani persoalan stunting, sebagaimana yang diatur dalam Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
"Saya mengajak seluruh unit kerja terkait, di lingkungan Pemkab Paser untuk secara bersama-sama bergerak dan memberantas stunting," ujarnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.