Ibu Kota Negara
Demi Pasok Air Bersih untuk IKN Nusantara, Bendungan Sepaku Semoi akan Diperluas jadi 450 Hektare
Demi pasok air bersih untuk IKN Nusantara maka Bendungan Sepaku Semoi akan diperluas jadi 450 hektare
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Demi pasok air bersih untuk IKN Nusantara maka Bendungan Sepaku Semoi akan diperluas jadi 450 hektare.
Keberadaan bendungan Sepaku Semoi digadang-gadang sebagai wadah untuk pasokan kebutuhan air bersih di area Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Juga termasuk daerah penyangga IKN Nusantara akan bergantung juga kepada pasokan air bersih yang ditampung di Bendungan Sepaku ini.
Tahapan pembebasan lahan Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara terus dilakukan.
Baca juga: Pemkab Penajam Paser Utara Harapkan Segera Ada Regulasi Terkait Proses Transisi Sepaku Menjadi IKN
Baca juga: Kebut Bendungan Pertama di IKN Nusantara, Bendungan Sepaku Semoi Ditarget Kelar 2023
Baca juga: Selain Percepat Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, PUPR Segera Kerjakan Drainase di Kawasan IKN
Saat ini telah melakukan pembayaran ganti rugi ke warga yang tanahnya masuk dalam kawasan bendungan tersebut.
Sebanyak 59 warga Kecamatan Sepaku, menerima kompensasi dengan besaran yang berbeda-beda tergantung jumlah bidang tanah mereka yang terpakai untuk bendungan penunjang IKN itu.
Penerimanya ada sebanyak 59 orang, ada yang di atas Rp 1 miliar per orang ganti ruginya.
"Tergantung bidang tanahnya," ungkap Sekretaris Camat Sepaku, Adi Kustaman Kamis (28/4/2022).
Diketahui, pembangunan bendungan bendungan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di IKN Nusantara itu, seluas 378 hektare.
Namun, dikatakan Adi ada potensi untuk ditambah luasannya menjadi 450 hektare.
Baca juga: Pemerintah Dianggap Cuma Fokus Urus Pemindahan IKN Dibanding Ekonomi Rakyat
Proses pembebasan lahan selesai, namun memungkinkan ada penambahan lokasi dari 378 hektare, kemungkinan sampai 450 hektare.
"Potensi penambahan bidang itu," jelasnya.
Sementara untuk pengerjaan fisik, Adi mengungkapkan saat ini telah mencapai 45 persen, dan diperkirakan pembangunannya selesai pada 2023 mendatang.

Progressnya sudah sampai 45 persen, fisiknya, diproyeksikan 2023 awal sudah selesai.
"Proses pembebasan lahan selesai, ini penerima ganti rugi sudah diberikan pertahap," sambungnya.