News
Menilik Makna Idul Fitri Jelang Lebaran dan Berakhirnya Ramadhan 1443 H, Ini Makna dan Penjelasannya
Maknanya Id itu artinya kembali, pulang. Kembali ke asal. Oleh karena itu, saat kita kembali kepada Allah SWT. Asal tempatnya disebut dengan Ma’ad.
TRIBUNKALTIM.CO - Maknanya Id itu artinya kembali, pulang. Kembali ke asal. Oleh karena itu, saat kita kembali kepada Allah SWT. Asal tempatnya disebut dengan Ma’ad dan waktunya disebut dengan Mi’ad.
Oleh karena itu dalam Al-Qur’an surah ketiga, Al-Imran ayat 9, “ Sungguh Allah tidak akan pernah mengingkari janjinya, di antara janjinya adalah mengembalikan setiap manusia kepada Allah SWT. sesuai dengan waktunya.”
Hal ini dikaitkan dengan mudik.
Baca juga: Kapan Lebaran Idul Fitri 2022? Berikut Bacaan di Sela Setiap Takbir Sholat Idul Fitri 1443 H
Baca juga: LENGKAP 50 Twibbon Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau 2022 dengan Berbagai Tema dan Cara Membuatnya
Mudik pada kampung halaman di dunia dan mudik pada kampung halaman di akhirat kelak. Bulan Ramadhan dipersiapkan untuk mencari bekal untuk persiapan mudik.
Dan fitrah setiap mudik selalu melekat pada persiapan-persiapan dua sisi. Persiapan pada pulang dan persiapan pada tempat yang akan dikunjungi pada saat pulang.
Tidak ada bekal, tidak berani untuk pulang.
Hal itu berkaitan dengan mudik di dunia.
Sedangkan mudik yang kedua, fokusnya di akhirat itu bersifat abadi.
Baca juga: Nikmati Momen Hari Raya Idul Fitri dengan Lebaran Festival Bersama MaxOne
Saat kita menyiapkan bekal selama Ramadhan ini maka ketahuilah Allah telah mempersiapkan para penghuni-penghuni surga untuk menyambut kita saat kita kembali kepada Allah SWT.
Umumnya dalam Al-Qur’an, setiap kata surga selalu dilekatkan dengan takwa atau amalan-amalan takwa.
Jadi, saat kita berada di Ramadhan ini, Allah sedang melatih kita sebagai penghuni surga.
Fitr mempunyai dua makna.
Baca juga: Sidak Parcel Jelang Lebaran Idul Fitri, Tidak Ada Temuan Kedaluwarsa di Balikpapan
Makna pertama, ketika fitr berakar pada kata futur artinya makan dan ketika Id disandingkan dengan Fitr maka jadilah rangkaian kalimat. Saat masuk pada momentum ini pada bulan syawal, kita akan memulai kembali kepada asal mula kita yaitu boleh makan lagi.
Makna kedua, ketika fitr berakar pada kata fitra artinya sifat cenderung mendekat kepada Allah. Dorongan kuat untuk menegakkan nilai-nilai agama dengan mengerjakan syariat-syariat agama seperti sholat, zakat, puasa Ramadhan, haji, umrah.
Maka, dalam momentum Ramadhan yang telah kita lalui, maka di desain selama hari-hari Ramadhan sesungguhnya dibuat untuk diri kita lebih dekat kepada Allah SWT. (*)