Gubernur Ganjar Gelar Open House Virtual Kedua, Sapa Transmigran hingga Diaspora Asal Jawa Tengah

Gubernur Ganjar Pranowo menghabiskan waktu lebaran dengan menggelar open house virtual.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Humas Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menggelar open house kedua secara virtual, Senin (2/5/2022) siang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Ganjar Pranowo menghabiskan waktu Lebaran dengan menggelar open house virtual.

Setelah menyapa masyarakat umum, giliran transmigran dan Pekerja Migran Indonesia serta diaspora asal Jawa Tengah disapanya.

Open house virtual kedua dilakukan Ganjar pada Senin (2/5/2022) siang.

PMI di berbagai negara dan transmigran di Kalimantan dan sekitarnya, begitu antusias menyapa Ganjar.

"Halo, selamat Idul Fitri ya semuanya. Teman-teman PMI transmigran dan diaspora apa kabar. Semoga sehat-sehat semua ya," ucap Ganjar membuka acara.

Baca juga: Gelar Open House Virtual, Gubernur Ganjar Sapa Warganya di Berbagai Wilayah hingga Luar Negeri

Ganjar kemudian mengabsen satu persatu peserta open house virtual melalui Zoom itu.

Ada dari Hongkong- Taiwan, Jepang, Saudi Arabia, Malaysia, Thailand, Singapura, London, hingga Prancis dan Belgia.

"Saya mau denger dong yang dari London, bagaimana cerita lebaran di sana. Covid-nya bagaimana," ujar Ganjar.

Pertanyaan Ganjar disambut oleh Liana dan Ranti. Keduanya bersama dengan yang lain, tengah bersiap untuk berangkat salat Idul Fitri di rumah dinas Duta Besar.

"Terima kasih pak sudah bersedia menyapa. Biasanya kami setelah salat id itu berkumpul. biasanya acaranya macam-macam, ada halal bi halal terus hiburan lagu-lagu," kata Ranti dan Liana.

Kondisi berbeda dirasakan PMI yang ada di Hongkong dan Taiwan.

Kasus Covid-19 yang sedang meningkat, membuat pemerintah setempat memberlakukan beberapa pembatasan.

"Di Hongkong saat ini sdh kondusif, unntuk salat id harus ngantri karena belum bisa terbuka di lapangan. Jadi bergilir agar bisa salat semuanya," ujar Helen PMI yang berada di Hongkong.

Baca juga: Gubernur Ganjar Sambut Ribuan Peserta Mudik Gratis KM Ciremai di Pelabuhan Tanjung Emas

Helen mengatakan, aturan selama pandemi di Hongkong cukup ketat. Sanksinya, kata Helen, senilai dengan satu ekor sapi.

"Alhamdulillah, di kita sudah bisa mereda. Kita mesti belajar di beberapa negara ketentuannya ketat. Inilah yang kemudian kita coba bisa sikapi," kata Ganjar.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved