Puasa Syawal
Jangan Keliru! Simak Waktu Pelaksanaan dan Keutamaan Menjalankan Puasa Syawal
Setelah menjalankan Puasa Ramadhan selama sebulan, umat muslim akan dihadapkan lagi pada Puasa Syawal
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah menjalankan Puasa Ramadhan selama sebulan, umat muslim akan dihadapkan lagi pada Puasa Syawal.
Seperti yang diketahui, Puasa Syawal sendiri hanya dikerjakan selama 6 hari, dan pelaksanaanya bisa dilakukan secara berturut ataupun secara acak.
Keutamaan dari menjalankan Puasa Syawal adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, yaitu seperti menjalankan puasa selama setahun.
Meskipun Puasa Syawal hanya 6 hari, Allah SWT akan memberi ganjaran atau pahala seperti seseorang yang puasa selama 12 bulan bagi yang mengerjakannya.
Baca juga: Tinggi Hilal di Samarinda 4 Derajat Lebih, Kemenag Kaltim Sebut Sudah Masuk 1 Syawal
Lantas kapan pelaksanaan Puasa Syawal dimulai atau bolehkah Puasa Syawal pada 1 Syawal?
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Dikutip dari Kompas.com, Senin (2/5/2022), Puasa Syawal adalah sebuah ibadah puasa selama enam hari yang dilakukan pada bulan Syawal dalam kalender Hijriyah.
Dilansir dari laman NU Online, waktu untuk mulai melaksanakan puasa Syawal yaitu enam hari berturut-turut persis setelah hari raya Idul Fitri yaitu pada tanggal 2-7 Syawal.
Meskipun dilakukan di bulan Syawal, namun umat Islam dilarang memulai puasa pada tanggal 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri karena hukumnya haram.
Dasar pelarangan ini adalah hadits Muttafaq Alaih dari Abi Sa'id Al Khudri, yaitu " Rasulullah SAW melarang puasa di dua hari, hari (idul) Fitri dan hari Kurban."
Lebih lanjut, waktu puasa Syawal diperbolehkan untuk tidak dikerjakan berurutan, dan orang yang melaksanakannya tetap mendapat keutamaan puasa Syawal.
Baca juga: Live Streaming Sidang Isbat 2021 Hari ini, Cek Hasil Keputusan Penetapan 1 Syawal 1443 H Kemenag RI
Melaksanakan Puasa Syawal di Bulan Lain
Dilansir dari laman Kantor Kemenag Jembrana, umat muslim juga dapat mengqadha puasa Syawal di bulan lain, seperti mengqadhanya di bulan Dzulqa'dah.
Menurut Syaikh Al-Nawawi hukum mengqadha puasa enam hari di bulan Syawal adalah dianjurkan.
Hal ini bisa dilakukan apabila seseorang tidak bisa melaksanakan puasa enam hari penuh di bulan Syawal, sehingga tidak masalah mengqadhanya di bulan lain.
Oleh sebab itu, orang yang tidak bisa puasa enam hari di bulan Syawal karena sebab tertentu, dianjurkan baginya untuk mengqadha puasa Syawal tersebut di bulan lain, dan sangat dianjurkan untuk mengqadha di bulan Dzulqa’dah.
Baca juga: Sidang Isbat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H Digelar 1 Mei 2022, Berikut Link Live Streaming untuk Pantau
Puasa Syawal Bersamaan dengan Mengqadha Puasa Ramadhan Tidak Diperbolehkan Dilansir dari laman NU Online, sebagian besar ulama tidak memperbolehkan menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat untuk mengqadha puasa Ramadhan.
Alasannya, kedua puasa tersebut memiliki hukum yang berbeda, di mana puasa Ramadhan hukumnya wajib sementara puasa Syawal hukumnya sunnah.
Maka umat islam yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan sebaiknya mengqadha hutang puasanya terlebih dahulu. Setelah hutang puasa Ramadhannya terbayar, maka seseorang baru bisa melanjutkannya dengan puasa Syawal, sekalipun nantinya akan mengqadha puasa tersebut di bulan Dzulqa’dah. Sumber: nu.or.id
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.