Konflik Rusia Ukraina
Paus Fransiskus Bakal ke Moskwa dan Bertemu Putin, Upaya Akhiri Perang di Ukraina
Korban masih berjatuhan. Upaya menciptakan perdamaian terus dilakukan, namun hasilnya masih jauh dari harapan.
Rusia tak buru-buru
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow tidak akan menetapkan kerangka waktu buatan untuk operasi militernya di Ukraina untuk menyelesaikannya pada Hari Kemenangan, 9 Mei mendatang.
"Pasukan kami tidak akan secara artifisial mendasarkan kegiatan mereka pada tanggal tertentu, termasuk Hari Kemenangan," jawab Lavrov dalam wawancara dengan Mediaset Italia.
"Kami akan merayakan 9 Mei dengan khidmat seperti yang selalu kami lakukan," tambah Lavrov.
Menurut laporan TASS pada Senin (2/5/2022), Lavrov menilai kecepatan operasi militer Rusia di Ukraina bergantung pada kebutuhan untuk mengurangi risiko bagi warga sipil dan pasukan Rusia.
Lavrov mencatat bahwa operasi itu terutama ditujukan untuk memastikan keselamatan warga sipil dan memastikan bahwa tidak ada ancaman dari Ukraina kepada warga sipil.
Ia turut menyinggung penyebaran paham Nazi di Ukraina yang menurutnya diremehkan Barat.
"Saya telah melihat laporan di NBC, saya telah membaca majalah National Interest. Artikel-artikel serius mulai muncul di sana yang memperingatkan agar tidak bermain-main dengan Nazi, seperti yang terjadi pada 1935-1938," diplomat top Rusia itu menekankan.
Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-69, berikut peristiwa yang terjadi menurut laporan CNN:
- Pabrik baja di Mariupol
Sekitar 100 warga sipil, termasuk wanita, orang tua, dan sekitar 20 anak-anak masih terjebak di dalam pabrik baja Azovstal di kota selatan Mariupol yang terkepung, menurut seorang kapten Ukraina yang berada di dalam.
Mereka menghadapi pemboman konstan dari pasukan Rusia, sementara kehabisan makanan dan air.
- Rencana evakuasi
Akan ada evakuasi warga sipil pada Selasa pagi di Mariupol, menurut saluran Telegram dewan kota.
Kesepakatan itu dicapai dengan bantuan dari PBB dan Palang Merah.