Berita Internasional Terkini
TERNYATA Ukraina Harus Bayar Rp 1,4 Miliar Buat 1 Tembakan Meriam Howitzer, Bantuan Amerika & Jerman
Ternyata Ukraina harus bayar Rp 1,4 Miliar buat 1 tembakan meriam Howitzer, bantuan Amerika dan Jerman.
Penulis: Kun | Editor: Doan Pardede
Tidak disebutkan detil lokasinya, tapi diperkirakan di wilayah Donbass.
AS dan Jerman secara terbuka mengakui melatih sejumlah tentara Ukraina menggunakan howitzer ini di Bavaria.
Howitzer M777 memiliki kecepatan tembakan maksimum tujuh peluru per menit dengan jangkauan hingga 40 kilometer.
Pelurunya menggunakan system pemandu Excalibur. Versi upgrade howitzer ini dilengkapi GPS, navigasi inersia, radio, GDB (Gun Display Unit) dan SCA (Section Chief Assembly).
Pasukan Kiev akan menerima total 100 howitzer M77.
Sebanyak 90 di antaranya disumbangkan AS, empat Kanada dan enam kiriman Australia.
AS, Kanada dan Australia juga akan memasok pasukan Kiev dengan puluhan ribu peluru 155 mm, termasuk peluru Excalibur yang dipandu GPS yang memiliki CEP (kemungkinan bias tembakan kurang dari 4 meter).
Tentara Ukraina dilatih menggunakan howitzer M777 di Jerman, karena takut akan serangan Rusia jika digelar di pusat pelatihan militer di Ukraina.
Militer Rusia telah menghancurkan banyak pengiriman senjata barat ke pasukan Kiev sejak awal operasi khusus di Ukraina.
Pasukan Kiev akan menerima lusinan sistem artileri lain dari barat dalam beberapa hari mendatang, termasuk 12 howitzer self-propelled CAESAR 155 mm dari Prancis dan mungkin 24 howitzer self-propelled Panzerhaubitze 2000 155 mm dari Belanda dan Jerman.
Barat sedang mencoba untuk membangun kembali kemampuan ofensif pasukan Kiev, kemungkinan mempersiapkan mereka melakukan serangan balik terhadap Rusia dan angkatan bersenjata Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.
Baca juga: Berikut Senjata-senjata Milik Ukraina yang Disita Rusia, Ada Rudal Antitank
Senjata Artileri Sangat Mahal
Meningkatnya intensitas pasokan senjata berat ke Ukraina dari barat menurut ahli senjata Prancis, bisa mempertinggi risiko keterlibatan langsung negara pengirim.
Hal ini disampaikan Xavier Moreau, pakar senjata dan analis geopolitik dari lembaga think tank Prancis, Stratpol.
Pada akhir April, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan undang-undang yang melonggarkan persyaratan untuk terlibat dalam kesepakatan pinjaman-sewa untuk peralatan pertahanan dengan Ukraina dan negara-negara Eropa Timur lainnya.