Breaking News

Kesehatan

Kecambah Kaya Akan Nutrisi, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan, Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah

Kecambah kaya akan nutrisi, Ini manfaatnya bagi kesehatan tubuh, Membantu mengontrol kadar gula darah.

Editor: Nur Pratama
SRIPOKU.COM/Bejo
kecambah mentah 

TRIBUNKALTIM.CO - Kecambah kaya akan nutrisi, Ini manfaatnya bagi kesehatan tubuh, Membantu mengontrol kadar gula darah.

Apa itu kecambah?

Kecambah adalah biji yang telah berkecambah dan menjadi tanaman yang sangat muda.

Proses perkecambahan ini biasanya diawali dengan perendaman benih selama beberapa jam.

Benih yang direndam kemudian terkena kombinasi suhu dan kelembaban yang tepat, dan dibiarkan tumbuh selama dua hingga tujuh hari.

Produk akhir umumnya berupa tunas berukuran panjang 2–5 cm.

Berbagai jenis benih dapat tumbuh. Berikut adalah daftar jenis kecambah yang paling umum tersedia di pasaran:

Baca juga: Selain Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Stroke, Ini 6 Manfaat Konsumsi Tauge Bagi Kesehatan Tubuh

Baca juga: 7 Minuman yang Bisa Mengurangi Kadar Kolesterol dalam Tubuh Anda, Lengkap dengan Cara Membuatnya

Kacang dan taoge: Seperti miju-miju, adzuki, garbanzo, kedelai, kacang hijau, kacang hitam, kacang merah, kacang hijau dan kecambah kacang polong.
Biji- bijian bertunas: Seperti beras merah, soba, bayam, kamut, quinoa, dan kecambah gandum.
Kecambah sayuran atau daun: Seperti lobak, brokoli, bit, sawi, semanggi, selada dan kecambah fenugreek.
Kecambah kacang dan biji: Seperti almond, biji lobak, biji alfalfa, biji labu, biji wijen atau kecambah biji bunga matahari.
Kecambah umumnya dikonsumsi mentah, tetapi mungkin juga dimasak sebentar sebelum Anda memakannya.

Manfaat kecambah

Sangat Bergizi

Meskipun rendah kalori, kecambah merupakan sumber yang kaya nutrisi dan senyawa tanaman yang bermanfaat. Kandungan vitamin dan mineralnya bervariasi berdasarkan varietasnya.

Namun, secara umum, proses perkecambahan meningkatkan tingkat nutrisi, membuat kecambah lebih kaya protein, folat, magnesium, fosfor, mangan dan vitamin C dan K daripada tanaman yang tidak bertunas.

Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bertunas membantu meningkatkan kandungan protein.

Kecambah juga cenderung mengandung kadar asam amino esensial yang lebih tinggi, dengan asam amino individu tertentu meningkat sebanyak 30 persen.

Selain itu, protein dalam kecambah juga bisa lebih mudah dicerna. Ini kemungkinan karena proses perkecambahan, yang tampaknya mengurangi jumlah antinutrisi — senyawa yang menurunkan kemampuan tubuh Anda untuk menyerap nutrisi dari tanaman — hingga 87 persen.

Kecambah juga merupakan sumber antioksidan dan senyawa tanaman bermanfaat lainnya.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa makanan yang terbuat dari kecambah juga lebih bergizi.

Misalnya, tahu dan susu kedelai yang dibuat dari kecambah kedelai tampaknya mengandung 7-13 persen lebih banyak protein, 12-24 persen lebih sedikit lemak, dan 56-81 persen lebih sedikit antinutrisi daripada tahu dan susu kedelai yang dibuat dari kedelai yang tidak bertunas

Membantu mengontrol kadar gula darah

Kecambah dapat membantu penderita diabetes tipe 2 mengontrol gula darah mereka dengan lebih baik.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mengapa hal ini terjadi dan apakah hasil ini juga berlaku untuk orang tanpa diabetes.

Meningkatkan Pencernaan

Kecambah cenderung mengandung serat tidak larut dalam jumlah yang lebih tinggi, yang dapat memperlancar pencernaan dan mengurangi kemungkinan sembelit.

Kecambah juga mengandung kadar gluten dan antinutrisi yang lebih rendah, yang selanjutnya meningkatkan proses pencernaan.

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Kecambah dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan kolesterol LDL "jahat", kolesterol total dan kadar trigliserida darah, sekaligus meningkatkan kolesterol HDL "baik".

Potensi bahaya memakan kecambah mentah
Salah satu masalah yang sering dikaitkan dengan makan kecambah adalah risiko keracunan makanan.

Fakta bahwa kecambah umumnya dikonsumsi mentah atau hanya sedikit dimasak menambah risiko ini.

Alasan kecambah mentah sangat berisiko adalah karena harus ditanam dalam kondisi hangat dan lembab di mana bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella juga berkembang biak.

Selama dua dekade terakhir, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengaitkan 48 wabah penyakit bawaan makanan dengan kecambah mentah atau dimasak sebentar.

Jika keracunan makanan terjadi, gejala mungkin muncul 12-72 jam setelah makan kecambah, dan bisa termasuk diare, kram perut dan muntah.

Gejala seperti itu jarang mengancam jiwa.

Namun, anak-anak, wanita hamil, orang tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang umumnya lebih lemah dianjurkan untuk memasak kecambah secara menyeluruh atau menghindarinya sama sekali.

Kiat-kiat berikut akan membantu Anda mengurangi risiko kontaminasi lebih lanjut:

Beli kecambah dingin: Hanya beli kecambah segar yang telah didinginkan dengan benar.
Periksa penampilan mereka: Hindari membeli atau makan kecambah dengan bau yang kuat atau penampilan berlendir.
Simpan di lemari es: Di rumah, simpan kecambah dalam lemari es pada suhu di bawah 8 derajat celcius.
Cuci tangan Anda: Selalu cuci tangan Anda dengan benar sebelum memegang kecambah mentah.
Bagaimana pun, kecambah rentan terhadap kontaminasi bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella . Anak-anak, wanita hamil, orang tua dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah harus mempertimbangkan untuk menghindari kecambah mentah.

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Penting, Ini Manfaat dan Potensi Bahaya Memakan Kecambah Mentah, .

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved