Berita Samarinda Terkini

Masuk MURI, Mandau Sepanjang 6 Meter Dipajang di Lamin 1001 Jembayan Kukar, Libatkan 13 Orang Ahli

Jangan lewatkan untuk melihat langsung senjata tradisional khas suku Dayak, mandau terbesar sedunia yang dipajang di Lamin 1001 Mandau di Desa Jembaya

TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF
Mandau Singala Api-Api dinobatkan sebagai mandau terbesar di dunia dan meraih rekor MURI dipamerkan di Big Mall Samarinda belum lama ini. Kini mandau seberat lebih 150 kg dan panjang 6 meter itu dipajang di Lamin 1001 TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Jangan lewatkan untuk melihat langsung senjata tradisional khas suku Dayak, mandau terbesar sedunia yang dipajang di Lamin 1001 Mandau di Desa Jembayan, Kutai Kartanegara (Kukar).

Mandau tersebut dinobatkan sebagai mandau terbesar di dunia hingga masuk Museum Rekor Indonesia (MURI).

Mandau berukuran panjang lebih 6 meter dan berat lebih 150 kg itu sangat istimewa karena proses pembuatannya melibatkan 13 orang ahli pembuat senjata tradisional khas suku asli Kalimantan itu.

Seperti diketahui, mandau merupakan salah satu senjata tradisional khas suku Dayak di Kalimantan Timur yang sekilas berbentuk seperti sebuah pedang dengan gagang kayu berukiran khas Kalimantan.

Sebelumnya, mandau yang tampak tak biasa ini dipamerkan di atrium Big Mall Samarinda, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Pameran Mandau di Samarinda, Bantu Pemulihan Ekonomi Seniman yang Terdampak Covid-19

Mandau tersebut memiliki panjang 6,38 meter dengan lebar sekitar 0,65 meter dipertunjukkan oleh anggota pengurus lamin 1001 mandau, Jembayan, Kutai Kartanegara.

Mandau yang bernama Singala Api-Api itu kemudian dinobatkan sebagai mandau terbesar se-dunia dan meraih piagam dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

H. Ahmad Ismail, yang akrab disapa Panglima Mandau yang menerima penghargaan itu menyebutkan perlu 13 orang yang mengerjakan mandau terbesar di dunia ini.

Panglima Mandau menjelaskan proses pembuatan mandau telah dilakukan mulai tahun 2020.

“Cukup lama prosesnya hampir dua tahun, kita mengerjakannya bersama-sama,” ucapnya pada kesempatan yang berbarengan dengan peresmian Pasar SIAP QRIS oleh Bank Indonesia di Big Mall Samarinda saat itu.

Ismail juga mengungkapkan tingkat kesulitan menjadi perbedaan dalam membuat mandau ini dibanding mandau pada biasanya.

Baca juga: Semua Tentang Mandau, Dipamerkan di Samarinda, Wujud Cinta Budaya Indonesia

“Kalau Mandau biasa kita memahat dengan arang, kalau mandau ini kita harus pakai gas,” sebutnya.

Mandau Singala Api-Api ini sendiri dibentuk dari patahan-patahan pisau krauser yang dikumpulkan dan dibentuk menjadi lempengan mandaunya.

Sedangkan gagang mandau terbuat dari kayu jambu yang diukir dan dibalut hiasan warna-warni khas suku Dayak.

Ismail atau Panglima Mandau mengemukakan tujuan pembuatan mandau ini guna melestarikan kebudayaan daerah, khususnya Dayak Kalimantan Timur agar lebih dikenal oleh masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved