Berita Samarinda Terkini
Kemenparekraf Bakal Gelontorkan Dana Hibah ke Kaltim, Komisi IX DPR: Anak Muda Tangkap Peluang Ini
Kalimantan Timur bakal menerima dana hibah cukup besar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI sebesar Rp 3,3 triliun
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kalimantan Timur bakal menerima dana hibah cukup besar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI sebesar Rp 3,3 triliun untuk para pelaku pariwisata serta ekonomi kreatif pada tahun 2022 ini.
Pengalokasian dana hibah tersebut disebut-sebut untuk penguatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Tentunya hal ini jadi peluang bagi Benua Etam guna meningkatkan kualitas sektor pariwisata yang telah banyak dikenal di Bumi Nusantara.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian sendiri saat tengah berada di Kota Samarinda menginisiasi Workshop "Optimalisasi Peran Event Organizer (EO) untuk Mendukung Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Bumi Etam" bekerjasama dengan Kemenparekraf.
Tujuannya yakni mengajak pelaku industri kreatif untuk menangkap peluang tersebut termasuk para anak muda Kaltim. Setidaknya 55 EO, ikut dalam workshop ini.
Baca juga: Masuk 50 Besar ADWI 2022 Kemenparekraf RI, Berikut Persiapan Pokdarwis Desa Pela Kukar
Baca juga: Desa Wisata Pela di Kukar Wakili Kaltim dalam 50 Besar ADWI 2022 yang Digagas Kemenparekraf
Baca juga: Disbudpar Berau Dapat Kucuran Dana Rp 1 Miliar Dari Kemenparekraf
Hetifah juga turut mengungkapkan berbagai sektor ekonomi kreatif bisa digali, mulai dari kuliner, fashion, rapat kantor, bahkan sampai acara olahraga.
Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Benua Etam besar terlebih dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
"Para pengusaha MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) dan EO Kaltim harus dapat menangkap peluang ini," sebut Hetifah, Kamis (19/5/2022).
MICE, EO dan Parekraf, lanjut Hetifah, harus berjalan beriringan dan saling melengkapi. EO sebagai motor promosi parekraf, begitu juga sebaliknya.
Parekraf dapat menjadi ladang leluang event bagi EO sendiri. "EO bukan hanya pelaksana tapi harus jadi kreator," tegasnya.
Baca juga: Soal Wacana Kedatangan Kemenparekraf ke Berau, Pemkab Langsung Gelar Rakor Persiapan
"Tantangan terbesarnya, pelaku event organizer dituntut bisa menciptakan project yang menarik perhatian guna memberi nilai tambah pada ekonomi kreatif Kaltim," sambung Hetifah.
Menurutnya juga, bukan tidak mungkin event seperti Etam Festival 2021, yang digelar beberapa waktu lalu dan menyerap transaksi hingga Rp5 miliar bakal kembali terselenggara.
Hetifah mendapat data dari kunjungan ke Etam Festival 2021 saja, mencapai 5 ribu pengunjung dan pada akhir pekan mencapai 8-10 ribu pengunjung.
"Banyak yang masih orisinil di Kaltim ini, bukan hanya alam dan budaya saja. Kita harus menciptakan sesuatu yang mesti ada kekuatan daerahnya. Bisa saja fashion show di hutan. Termasuk mengeksplor sport tourism," terangnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel