Berita Kubar Terkini
Hewan Kurban untuk Idul Adha Nanti di Kutai Barat Dipastikan Bebas Penyakit Mulut dan Kuku
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mengancam keberlangsungan hidup hewan ternak seperti sapi mulai mewabah di Indonesia
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mengancam keberlangsungan hidup hewan ternak seperti sapi mulai mewabah di Indonesia.
Bahkan beberapa hewan ternak milik warga di pulau Jawa dilaporkan mulai diserang penyakit infeksi mulut dan kuku.
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) melalui Dinas Pertanian (Distan) menyebutkan, saat ini hewan ternak yang ada di wilayah Kutai Barat masih bebas dari kasus PMK. Sehingga pihaknya menjamin kesehatan hewan kurban saat idul Adha nanti.
Menurut Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kutai Barat, Sapriansyah mengatakan hewan ternak yang masuk di Kalimantan Timur.
Baca juga: Bupati dan Wabub Senam Sicita Pemecahan Rekor MURI di Kutai Barat
Baca juga: Menjelang Idul Adha, Penyakit Kuku dan Mulut Muncul, Pemprov Kaltim Batasi Sapi yang Masuk
Baca juga: Ketar-ketir Virus PMK, Peternak di Balikpapan Hentikan Sementara Suplai Sapi dari Jawa
Bakal dipersiapkan dengan baik dalam rangka mengantisipasi masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku maka dilakukan pengambilan sampel untuk diuji laboratorium.
Dinas Pertanian melalui bidang peternakan menjamin kondisi baik terhadap sapi yang dikirim dari Nusa Tenggara Timur karena sudah melakukan sejumlah proses pemeriksaan yang ketat.
"Diuji di laboratorium dan dikarantina sebelum dikirim," katanya, Senin (23/5/2022).
Dia menjelaskan saat ini stok sapi di Kubar sekitar 200 ekor, menurutnya sudah diperiksa dalam kondisi sehat dan dipastikan tidak terserang PMK.
Rencananya pada akhir bulan Mei 2022 ini, stok sapi akan masuk lagi ke Kutai Barat Sekitar 500 Ekor dari NTT. Di bagikan per 5 kelompok masing-masing 100 ekor untuk persiapan Hari Raya Idul adha.
"Khusus untuk sapi dari pulau Jawa, karena ada penyakit PMK di Jawa Timur maka tidak diambil. Dengan muncul wabah PMK ini, Maka secara keseluruhan sapi di datangkan dari NTT,"sebutnya.
Menurutnya, sapi di wilayah Kubar sebelu ada wabah PMK selalu di suplai oleh para peternak dari Jawa Timur, Sulawesi dan NTT.
"Tapi dengan adanya wabah ini, kita batasi dimana sementara kita datangkan dari NTT dulu. Nah yang erat dampaknya terkait wabah penyakit PMK ini adalah harga daging di pasaran akan mengalami kenaikan sedikit," ungkapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.