Berita Paser Terkini

TPPS Paser Mulai Susun Rencana Kegiatan Penanganan Stunting, OPD Perlu Data Pendukung

Dalam pencegahan dan penanganan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Paser mulai menyusun rencana

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Paser, Romif Erwinadi. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dalam pencegahan dan penanganan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Paser mulai menyusun rencana kegiatan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Rencana kegaiatan pada masing-masing OPD diharapkan segera diselesaikan, sehingga dapat diakomodir dalam anggaran tahun 2023, Kamis (26/5/2022).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Romif Erwinadi menyebutkan, penanganan stunting merupakan agenda besar.

"Jadi perlu komitmen dan keseriusan masing-masing OPD dengan menganggarkan di tahun 2023, koordinasi dengan Bappedalitbang," terangnya.

Baca juga: Cegah Stunting di Kutai Timur, TPK Bergerak dan TPPS Harus Dampingi Calon Keluarga

Baca juga: Dukung Pengendalian dan Pencegahan Stunting, PKT Launching Program PEDALGAS

Baca juga: Strategi BKKBN Kaltim Menurunkan Angka Stunting di Kalimantan Timur, Bentuk TPPS

Guna menyusun anggaran penanganan stunting, tiap OPD memerlukan data pendukung untuk mempermudah penyusunan anggaran.

"Soal data ini, kerap menjadi masalah di OPD. Mudah-mudahan sebelum memasuki rencana aksi selanjutnya, data sudah tidak ada masalah lagi," harap Romif.

Diketahui pada 24 Mei 2022, telah dilakukan rapat rencana aksi kedua oleh tim TPPS, dengan menghadirkan pendamping Iskandar Munir dari Ditjen Bina Bangda Kemendagri.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Amir Faisol, mengatakan hasil dari rapat aksi kedua tim TPPS tersebut akan menjadi bahan untuk rencana aksi ketiga yakni Rembug Stunting.

"Rencana Rembug stunting akan dilaksanakan pada bulan Juni 2022 mendatang," kata Amir.

Untuk itu, kata Amir yang juga sebagai Sekretaris TPPS Paser, tim memberikan waktu 1 minggu pada tiap OPD untuk menyerahkan rencana kegiatan terkait penanganan stunting.

Baca juga: Peduli Kesehatan Warga dan Upaya Menekan Angka Stunting, PT IMM Pengobatan Gratis di 11 Desa Binaan

Pada rapat aksi kedua itu diakui, persolaan data masing-masing OPD memang ada kendala namun demikian persoalan itu masih pada defisinisi operasional seperti usia pasangan subur.

"Tapi hari ini sudah diseragamkan, pada rapat aksi kedua itu diharapkan dalam penyusunan rencana kegiatan sudah sesuai analisa situasi stunting di Paser," harapnya.

Amir optimistis penganggaran untuk kegiatan penanganan stunting bisa diakomodir di tahun 2023.

"Bappedalitbang sudah menyampaikan komitmennya soal anggaran, syukur-syukur bisa terakomodir di anggaran perubahan tahun ini," tutupnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved