Berita Kutim Terkini

Cegah Stunting di Kutai Timur, TPK Bergerak dan TPPS Harus Dampingi Calon Keluarga

TPPS Kabupaten Kutai Timur (Kutim), mendorong pendampingan calon pengantin dan keluara untuk menurunkan angka stunting.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Pemeriksaan tumbuh kembang siswa SD 001 Sangatta Utara sebagai upaya pencegahan stunting di Kutim. TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bergerak dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), mendorong pendampingan calon pengantin dan keluara untuk menurunkan angka stunting.

Hal tersebut menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang di dalamnya juga terdapat pendampinhan keluarga.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman mengarahkan agar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), ataupun PKK wajib bersinergi dengan OPD-OPD terkait.

Bahkan, dengan kepala desa yang telah melakukan perjanjian kerjasama.

“Sesuai dengan Perpres ini, upaya penurunan angka stunting itu adalah mendukung Tim Pendamping Keluarga, dalam melakukan pendampingan keluarga dengan menyediakan regulasi dan pengangarannya,” ujarnya.

Baca juga: Berantas Stunting dan Tingkatkan Kualitas SDM, Pemda Paser Bentuk Tim Pendamping Keluarga per Desa

Baca juga: Serius Atasi Stunting, Pemkot Luncurkan Program DASHAT di Semua Kelurahan

Baca juga: Dukung Program Penurunan Stunting, Pemkab Kubar Targetkan 14 Persen secara Nasional

Selanjutnya dikatakan agar memastikan terlaksananya konvergensi, kolaborasi dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Data mikro keluarga yang tersedia perlu dimanfaatkan untuk menggerakkan sumber daya dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka pencegahan stunting.

“Salah satu partisipasi masyarakat tersebut adalah Tim Pendamping Keluarga, Saya harap para Camat agar mendorong semua Desa untuk membentuk TPK secara teknis supaya mengkomunikasikan dengan PKK dan DPPKB,” ucapnya.

Baca juga: Dukung Pengendalian dan Pencegahan Stunting, PKT Launching Program PEDALGAS

Masalah stunting pada anak di masa depan menghasilkan angkatan kerja yang tidak kompetitif.

Stunting menjadi salah satu yang harus diselesaikan untuk mencapai pembangunan SDM yang berkualitas, dinamis, terampil serta menguasai IPTEK. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved