Berita Nasional Terkini

Obat Hepatitis Akut Ditemukan? Biotek Rilis Antivirus Terbaru, Bisa Buat Covid-19

Obat hepatitis akut ditemukan? Biotek rilis antivirus terbaru, bisa buat Covid-19

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Biotek Farmasi Indonesia bekerjasama dengan Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) akan melakukan uji klinis terhadap produk Biotek di Indonesia.

Dilansir dari Wartakota, Ketua Umum PERALMUNI, Prof.Dr. dr.Iris Rengganis, Sp.PD-KAI dalam presentasinya mengatakan, ada dua produk unggulan dalam bidang alergi imunologi ialah Viradef dan Regimun.

Produk-produk ini telah mendapatkan Nomor Ijin Edar dari BPOM dan akan diuji klinis di Indonesia.

Menurut Prof. Iris, Viradef diklaim bisa mengobati penyakit yang berasal dari virus.

Hal itu, termasuk hepatitis akut yang belakangan ini muncul.

"Viradef adalah antivirus yang bekerja untuk mengatasi influenza, hepatitis, HIV, bahkan Covid-19.

Viradef juga diketahui memiliki kemampuan meningkatkan energi seluler atau adenosin triphosphate (ATP), sehingga mempercepat pemulihan setelah infeksi," katanya di acara Meet The Experts yang berlangsung di Hotel Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

Sementara, Biochemist, Head of Research and Development Biotek, dr. Rinto menjelaskan bahwa hepatitis disebabkan oleh adenovirus.

Karent itulah, produk ini dapat membunuh virus tersebut sehingga bisa dipakai sebagai terapi hepatitis akut.

Rinto menyebut, keunggulan Viradef dan Regimun didasarkan atas gabungan komposisinya yaitu berdasarkan Biotechnology Processed Material yang belum pernah ditemukan di industri.

Sehingga memiliki efikasi dan keamanan terbaik dibandingkan produk sebelumnya.

"Viradef dan Regimun memiliki efikasi dan keamanan terbaik dibandingkan produk yang sudah biasa diresepkan oleh dokter dan akan dibuktikan lebih lanjut lewat uji klinis di Indonesia," kata dokter Rinto.

Setelah melalui tahapan uji klinis, Biotek berharap produk ini sudah bisa diresepkan oleh para dokter sehingga bisa menjangkau masyarakat lebih luas lagi.

Produk ini diklaim aman dikonsumsi dalam jangka panjang.

"Hampir semua jenis virus lipid atau cangkang tubuhnya terbentuk dari lemak dan Viradef bisa menembus lipid tersebut, sehingga bisa membunuh virus," kata dokter Rinto.

"Ini aman sekalipun dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Ini sudah terbukti dari penelitian di Amerika Serikat," tambahnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved