Berita Kubar Terkini

Dekranasda Kubar Ajak Warga Kaltim Dukung Tenun Doyo Jadi Warisan Budaya Tak Benda di UNESCO

Tenun Doyo yang berasal dari Kabupaten Kutai Barat berhasil masuk seleksi dari 15 warisan budaya tak benda (WBTB) Unesco

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Foto bersama, Ibu-ibu di Kutai Barat kompak mengenakan pakaian tenun doyo khas Kutai Barat yang kini telah diusulkan ke UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tan benda.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR- Tenun Doyo yang berasal dari Kabupaten Kutai Barat berhasil masuk seleksi dari 15 warisan budaya tak benda (WBTB) atau Intangible Cultural Heritage (ICH), yang telah diusulkan Indonesia ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO.

Ketua Dekranasda, Kubar Yayuk Seri Rahayu mengatakan sejumlah persyaratan yang diminta tim panitia UNESCO, termasuk dokumen Tenun Doyo sudah dilengkapi sebagai pendukung untuk mendapatkan pengakuan dunia.

"Untuk persyaratan dokumen tenun doyo, seperti foto, video, dan sejarahnya sudah disampaikan ke panitia seleksi UNESCO untuk mendapatkan pengakuan dunia dari UNESCO, pada pertengahan Maret 2022 kemarin,” ujar Yayuk, Jumat (3/6).

Dia menyebutkan untuk pengadministrasiannya adalah dukungan.

Baca juga: Kunker Perdana di Kutai Barat, Danrem 091/ASN Minta TNI di Kubar Kompak Jaga Persatuan dan Kesatuan

Baca juga: Dinkes Kubar Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional di SDN 003 Kecamatan Melak 

Baca juga: Duta dan Putri Pariwisata Terpilih Tahun 2022 Ditantang Majukan Objek Wisata di Kubar

Saat ini, dukungan yang diajukan ke panitia seleksi UNESCO itu tidak hanya dari Pemkab Kubar dan Dekranasda Kubar saja, tetapi juga dari komunal atau komunitas lainnya. 

“Dukungan komunitas yang ada di Kubar, sudah mendapat dukungan itu. Semoga ini berjalan lancar tanpa halangan dan lolos,” sebutnya. 

Setelah terdaftar di ICH UNESCO nantinya, kita mempunyai beban dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan menjaga kelestarian tenun doyo ini.

Di antaranya, budidaya tanaman doyo, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan kualitas dari produk doyo tersebut.

Yayuk juga mengajak masyarakat Kubar khususnya dan Kaltim umumnya turut mendukung melalui testimoni maupun dukungan dan memviralkannya melalui media sosial masing-masing.

Caranya dengan klik website https://twb.nz/wpc-tenunulapdoyo dan memasang menggunggah foto di website tersebut.

Selanjutnya twibbon yang sudah diunduh bisa diunggah di berbagai akun medsos seperti Facebook, Twitter, dan Instagram agar semakin dikenal luas di dunia.

"Kita harus bangga dari 15 warisan budaya tak benda se-Indonesia, akhirnya tenun doyo Kubar mewakili Kalimantan yang diusulkan oleh Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan ke UNESCO,” ucap Yayuk.

Yayuk berharap tenun doyo berhasil lolos sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

Sehingga, nantinya lewat tenun doyo ini baik Kubar maupun Kaltim akan semakin mendunia dan membawa nama baik Indonesia.

Baca juga: Pemkab Beri Beasiswa kepada 10 Siswa Terbaik di Kubar untuk Lanjut ke SMA di Magelang dan Bandung

"Hingga 2021 lalu, Indonesia telah memiliki 12 WBTB yang telah diakui UNESCO. Pengakuan dari UNESCO tersebut diberikan kepada Indonesia sejak 2008 lalu, antara lain kesenian wayang, keris, batik, pendidikan dan pelatihan batik, angklung, tari saman, noken, tiga genre tari tradisional Bali, kapal pinisi, pencak silat, pantun, dan gamelan," jelasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved