Berita Viral

Detik-Detik ODGJ Tewas Diamuk Massa, Mengamuk Bawa Celurit Bacok Beberapa Orang

Detik-detik ODGJ tewas diamuk massa, mengamuk bawa celurit bacok beberapa orang

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Hendri, Orang dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ) warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, menjadi korban amukan massa.

Dilansir dari Tribunews.com, Hendri tewas diamuk massa lantaran menyerang rumah warga menggunakan celurit.

Insiden ini bermula ketika Hendri keluar dari rumah pada Sabtu (4/6/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.

Usai menyerang rumah warga, ia pergi ke arah Desa Suka Menang.

Tiba di Desa Suka Menang, Hendri mendapati salah satu rumah warga, yaitu rumah Wayan Narti (70) dalan keadaan terbuka.

Dia pun langsung menuju rumah tersebut. Nahas bagi Wayan Narti, dia yang dalam kondisi tertidur dan sendirian dalam rumah, langsung diserang oleh pelaku menggunakan celurit secara brutal berulang kali.

Akibatnya, korban mengalami luka hingga membuatnya meninggal dunia di tempat.

Warga sekitar yang kemudian mengetahui kejadian tersebut langsung mendatangi lokasi hendak menolong korban dan juga mengamankan pelaku.

Namun saat akan diamankan warga, pelaku langsung berlari ke arah dusun.

Setelah berlari sekitar 300 meter dari lokasi pertama, pelaku bertemu dengan warga lainnya, yaitu Jupri, warga Dusun I Desa Sukameang, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas.

Saat itu Jupri yang hendak menuju Desa Pulau Panggung menegur pelaku sambil berkata, "Boleh dak Hen (Hendri), aku lewat."

Namun, perkataan Jupri tidak dijawab oleh Hendri. Selanjutnya Jupri hendak melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motornya.

Saat itulah, tiba-tiba pelaku langsung mengayunkan celurit yang dibawanya, membacok dan mengenai kepala korban hingga memgakibatkannya terjatuh.

Tak cukup disitu, pelaku kembali mengayunkan celuritnya ke arah korban berulang kali.

Saat kejadian, anak Jupri bernama Efriansyah (35) yang semula hendak menolong korban pertama Wayan Narti, melihat ayahnya sudah terbaring dipinggir jalan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved