Berita Kukar Terkini

Kerta Buana di Kukar Ditetapkan Jadi Kampung Pancasila, Ragam Suku dan Agama Hidup Dalam Satu Desa

Desa Kerta Buana di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutwi Kartanegara (Kukar) ditetapkan sebagai kampung Pancasila oleh Kodim 0906/Kutai Kart

Penulis: Aris Joni |
TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Suasana Desa Kerta Buana di Kecamatan Tenggarong Seberang yang ditetapkan sebaga Kampung Pancasila. TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Desa Kerta Buana di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutwi Kartanegara (Kukar) ditetapkan sebagai kampung Pancasila oleh Kodim 0906/Kutai Kartanegara (KKR) beberapa waktu lalu.

Yang mana, dipilihnya Desa Kerta Buana menjadi Kampung Pancasila, karena desa tersebut memiliki keunikan, yakni memiliki keberagaman suku dan agama dalam satu desa, namun tetap akur dan damai.

Hal itu diungkapkan Komandan Kodim 0905/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria kepada TribunKaltim.co, Selasa (7/6/2022).

Dikatakan Letkol Inf Jeffry, desa yang memiliki sekitar 5.900 Kelapa Keluarga (KK) tersebut dihuni oleh warga dari berbagai macam suku, seperti Jawa, Bali, Lombok dan Sasak dari Nusa Tenggara Timur (NTB).

Bahkan, di desa tersebut juga terdapat berbagai macam agama di antaranya, Hindu, Islam, Kristen dan Buddha.

Baca juga: Bioma Sebar 8000 Bibit Mangrove di 3 Wilayah Muara Jawa Kukar

"Mayoritas pendatang, di sana mereka bisa tinggal bersama sampai saat ini dan tidak ada konflik sosial di sana, maka dari itu kita tetapkan sebagai kampung Pancasila," ujarnya.

Ia menerangkan, Desa Kerta Buana merupakan desa keberagaman yang tetap harmonis dan memiliki nilai-nilai Pancasila dari sila pertama sampai sila kelima dengan tidak melihat perbedaan suku dan agama serta lainnya, akan tetapi tetap bergandengan tangan tanpa adanya konflik selama mereka tinggal di desa tersebut.

"Kita harapkan nanti ini jadi role model, perbedaan ini menjadi unik di Indonesia," tuturnya.

Diakuinya, daerah ini sering dihadapkan dengan konflik sosial seperti SARA, namun Desa Kerta Buana mencoba mengangkat nilai kebhinekaan dan kebersamaan untuk menghindari konflik SARA tersebut.

"Dan ini coba kita terapkan bagi kampung lainnya di Kukar," ungkapnya.

Baca juga: Siapkan Manusia yang Berakhlak, Disdikbud Kukar Gandeng MUI

Ia menerangkan, masyarakat di Kukar antara masyarakat lokal dan pendatang cukup berimbang, namun kondisi sosialnya cukup relatif kondusif dan hal tersebut yang memang harus dijaga, yakni kondusivitas daerah.

"Bisa diikuti wilayah lain dan menjaga kebhinekaan ini," terangnya.

Dalam menjaga kebinekaan ini penting, menurut Jeffry, bahkan keberadaan Babinsa di wilayah tugasnya bertujuan untuk mempertahankan wilayah dan menjaga warga negara.

"Masalah kebhinekaan ini jadi perhatian, jangan sampai intoleransi dan sengketa antar SARA membesar dan jadi konflik sosial," ucapnya tegas.

Baca juga: Sebelas Pengurus Dewan Pendidikan Kukar Dilantik, Peningkatan SDM Jadi Program Prioritas

Oleh karena itu, kata dia, mulai dari hal kecil dan lembaga paling bawah melalui Babinsa, pihaknya mencoba menunjukkan Babinsa sebagai penggerak menjaga kebinekaan di Kukar.

"Kampung Pancasila Ini yang pertama dan satu satunya di Kukar, tentunya ke depan kita aplikasikan ke wilayah lain," ujarnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved