Berita Internasional Terkini
Dinilai Hina Nabi Muhammad SAW, India Panen Kecaman dari 12 Negara Muslim Dunia
Dinilai hina Nabi Muhammad SAW, India panen kecaman dari 12 negara Muslim dunia
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
10. Maladewa
11. Indonesia
12. Libya
Pernyataan kontroversial itu terjadi di tengah meningkatkan kekerasan terhadap minoritas Muslim di India, yang mencakup 13 persen dari 1,35 miliar populasi.
Baca juga: Boikot India, Negara-Negara Muslim Kecam Pernyataan yang Menghina Islam
Menurut laporan Arab News, serangan dilakukan oleh kelompok nasionalis Hindu.
Di saat kritik dari negara Muslim meningkat, para ahli memperingatkan bahwa posisi India di mata dunia terlebih di daratan Arab, dalam bahaya.
"Pemerintah India seharusnya melihat apa yang akan terjadi dan seharusnya secara proaktif menghentikan semua propaganda, politik, dan aktivitas kebencian ini.
Sayangnya, partai yang berkuasa mempromosikannya," kata Sudheendra Kulkarni, aktivis politik dan mantan penasihat mantan Perdana Menteri BJP Atal Behari Vajpayee.
"Bukan BJP tetapi negara yang akan menanggung biaya politik anti-Muslim," imbuhnya.
Baca juga: Peringatan Keras Imam Besar Masjidil Haram Terkait Politikus India Hina Nabi Muhammad
Di bawah kepemimpinan Modi, India memprioritaskan hubungan dengan negara-negara Arab.
Kerjasama New Delhi dengan negara Teluk berkaitan dengan impor minyak dan devisa, karena sekitar 4 juta WN India bekerja di wilayah tersebut dan mengirim lebih dari $80 miliar per tahun.
"Untuk semua alasan ini, India tidak mampu memiliki dunia Arab yang marah dengan India," kata pakar kebijakan luar negeri Manoj Joshi, yang tergabung dengan lembaga think tank Observer Research Foundation yang berbasis di Delhi, kepada Arab News.
Hubungan India dengan dunia Arab sedang melewati "fase emas", menurut Meena Singh Roy, yang mengepalai West & Central Asia Center di Yayasan Tilottama.
Oleh karena itu, Roy mengatakan India tidak boleh merusak hubungan tersebut.
Baca juga: Boikot India, Negara-Negara Muslim Kecam Pernyataan yang Menghina Islam
Sanjay Kapoor, pemimpin redaksi majalah politik Hard News, mendesak para pemimpin negara untuk mengambil tindakan.