Berita Nasional Terkini
Isi Dialog Singkat Jokowi dan Xi Jinping yang Buat Proyek Whoosh Dibangun di Indonesia: 'Bapak Mau?'
Ide pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) ternyata berawal dari pengalaman pribadiJokowi, saat mengunjungi China.
Ringkasan Berita:
- Ide pembangunan Whoosh berawal dari pengalaman Jokowi saat mencoba kereta cepat di China.
- Pakar transportasi Agus Pambagio mengungkap, Jokowi memutuskan proyek ini sendiri setelah Menhub saat itu menolak, dan menyerahkan pelaksanaan kepada Menteri BUMN.
- Jokowi menilai kereta cepat penting untuk mengurangi kemacetan Jabodetabek-Bandung, menekan polusi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Disebutkan Whoosh tidak semata-mata mencari laba, melainkan memberikan keuntungan sosial dan layanan publik.
TRIBUNKALTIM.CO - Ide pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) ternyata berawal dari pengalaman pribadi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, saat mengunjungi China.
Hal ini diceritakan pakar transportasi publik dan analis kebijakan publik, Agus Pambagio.
Agus mengungkapkan, dirinya pernah dipanggil langsung ke Istana Bogor untuk berdiskusi tentang proyek kereta cepat. Saat itu, ia mempertanyakan siapa sosok pencetus proyek, terutama ketika kerja sama dialihkan dari Jepang ke China.
“Saya dipanggil, saya bilang 'Pak ini ide siapa?' 'Ide saya Mas.' Saya hampir jatuh dari kursi. Kaget kan saya pikir idenya Menteri BUMN atau siapalah,” kata Agus, dikutip dari YouTube Abraham Samad, Senin (27/10/2025).
Menurut Agus, Jokowi awalnya menyerahkan proyek ini kepada Menteri Perhubungan saat itu, Ignatius Jonan, namun ditolak.
Baca juga: Projo: Isu Markup Proyek Whoosh Jadi Alat Serangan Politik ke Jokowi
“Saya kan menyerahkan pada Pak Menteri Perhubungan, Pak Menteri Perhubungan tidak setuju. Ya sudah, saya perintah Menteri BUMN untuk meneruskan,” ujar Agus menirukan ucapan Jokowi.
Ketertarikan Jokowi terhadap kereta cepat muncul ketika ia diajak naik kereta cepat di China.
“Waktu itu saya di Beijing, saya diajak naik kereta itu ke Shanghai atau ke mana, cepat sekali dan bagus, enak sekali. Xi Jinping nanya, 'Bapak mau?' 'Saya mau',” tutur Agus menirukan Jokowi.
Agus menambahkan, kepada Jokowi dia juga menjelaskan tentang perbedaan teknologi kereta cepat antara Jepang dan China, yang kemudian menjadi pertimbangan penting dalam pembangunan proyek Whoosh di Indonesia.
Dari pengalaman pribadi inilah, Jokowi memutuskan untuk menghadirkan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan tujuan mengurai kemacetan Jabodetabek dan Bandung sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui transportasi massal.
Pernyataan Terbaru Jokowi soal Proyek Whoosh
1. Singgung Masalah DKI Jakarta
Dalam pernyataannya pada Senin (27/10/2025) kemarin, Jokowi menyinggung soal permasalahan DKI Jakarta dan sekitarnya yang menghadapi kemacetan selama puluhan tahun.
“Kita harus tahu dulu masalahnya. Di Jakarta, kemacetan sudah parah, bahkan sejak 30–40 tahun lalu. Jabodetabek, termasuk Bandung juga menghadapi kemacetan yang sangat parah,” ucapnya di Solo, Jawa Tengah.
Dari faktor kemacetan tersebut, Jokowi merinci kerugian yang ditanggung negara.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.