Breaking News

Berita Internasional Terkini

Dinilai Hina Nabi Muhammad SAW, India Panen Kecaman dari 12 Negara Muslim Dunia

Dinilai hina Nabi Muhammad SAW, India panen kecaman dari 12 negara Muslim dunia

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - India menghadapi kecaman dari berbagai negara Muslim usai dua pejabat tinggi dari partai berkuasa menghina Nabi Muhammad SAW.

Dilansir Tribunnews.com, Arab News, para ahli menilai pernyataan kontroversial pejabat tinggi India itu akan mengancam hubungan diplomatik New Delhi dengan negara-negara Islam.

Nupur Sharma dan Naveen Jindal, juru bicara top Partai Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, baru-baru ini membuat referensi yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW dalam kesempatan yang berbeda.

BJP telah menangguhkan Sharma dan memecat Jindal pada Minggu (5/6/2022).

Baca juga: Profil Nupur Sharma, Diduga Menghina Nabi Muhammad SAW hingga Ramai #BoycottIndia, Sikap Indonesia

Tindakan ini menyusul kemarahan negara-negara Muslim dan lembaga Islam, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Gerakan untuk memboikot produk India juga trending di media sosial.

Berikut daftar negara-negara yang mengecam India, menurut laporan Hindustan Times:

1. Qatar

2. Arab Saudi

4. Yordania

5. Oman

6. Uni Emirat Arab

7. Pakistan

8. Afghanistan

9. Bahrain

10. Maladewa

11. Indonesia

12. Libya

Pernyataan kontroversial itu terjadi di tengah meningkatkan kekerasan terhadap minoritas Muslim di India, yang mencakup 13 persen dari 1,35 miliar populasi.

Baca juga: Boikot India, Negara-Negara Muslim Kecam Pernyataan yang Menghina Islam

Menurut laporan Arab News, serangan dilakukan oleh kelompok nasionalis Hindu.

Di saat kritik dari negara Muslim meningkat, para ahli memperingatkan bahwa posisi India di mata dunia terlebih di daratan Arab, dalam bahaya.

"Pemerintah India seharusnya melihat apa yang akan terjadi dan seharusnya secara proaktif menghentikan semua propaganda, politik, dan aktivitas kebencian ini.

Sayangnya, partai yang berkuasa mempromosikannya," kata Sudheendra Kulkarni, aktivis politik dan mantan penasihat mantan Perdana Menteri BJP Atal Behari Vajpayee.

"Bukan BJP tetapi negara yang akan menanggung biaya politik anti-Muslim," imbuhnya.

Baca juga: Peringatan Keras Imam Besar Masjidil Haram Terkait Politikus India Hina Nabi Muhammad

Di bawah kepemimpinan Modi, India memprioritaskan hubungan dengan negara-negara Arab.

Kerjasama New Delhi dengan negara Teluk berkaitan dengan impor minyak dan devisa, karena sekitar 4 juta WN India bekerja di wilayah tersebut dan mengirim lebih dari $80 miliar per tahun.

"Untuk semua alasan ini, India tidak mampu memiliki dunia Arab yang marah dengan India," kata pakar kebijakan luar negeri Manoj Joshi, yang tergabung dengan lembaga think tank Observer Research Foundation yang berbasis di Delhi, kepada Arab News.

Hubungan India dengan dunia Arab sedang melewati "fase emas", menurut Meena Singh Roy, yang mengepalai West & Central Asia Center di Yayasan Tilottama.

Oleh karena itu, Roy mengatakan India tidak boleh merusak hubungan tersebut.

Baca juga: Boikot India, Negara-Negara Muslim Kecam Pernyataan yang Menghina Islam

Sanjay Kapoor, pemimpin redaksi majalah politik Hard News, mendesak para pemimpin negara untuk mengambil tindakan.

"Citra India telah terluka parah dan ini adalah sesuatu yang tidak dapat diperbaiki dengan diplomasi, tetapi tindakan korektif oleh kepemimpinan politik di India," kata Kapoor

Pemerintah India belum mengomentari protes yang diajukan oleh negara-negara Arab.

Namun Kementerian Luar Negeri India pada Senin mengatakan pernyataan OKI terkait penghinaan ini "tidak beralasan" dan "berpikiran sempit".

Sementara itu, Kedutaan Besar India di Qatar dan Doha mengeluarkan pernyataan yang menyebut ujaran dua politisi BJP tentang Nabi Muhammad tidak mencerminkan pandangan New Delhi.

Rahul Gandhi, pemimpin Partai Kongres oposisi utama India, mengatakan di Twitter bahwa tindakan partai yang berkuasa melemahkan negara di tingkat global.

"Kefanatikan BJP yang memalukan tidak hanya mengisolasi kami, tetapi juga merusak posisi India secara global," kata Ghandhi. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved