Berita Nasional Terkini
Direktur Eksekutif CISA Sebut Kemungkinan NasDem Gabung Koalisi Indonesia Bersatu
Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengatakan, Nasdem bakal fokus pada agenda Rapat Kerja Nasional
TRIBUNKALTIM.CO- Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengatakan, NasDem bakal fokus pada agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 15-17 Juli mendatang.
Sehingga saat ini Partai NasDem belum memutuskan arah koalisi.
“Artinya untuk menentukan arah koalisi pastinya mereka akan membentuk atau setidaknya akan mengadakan kegiatan bersama, silaturahmi politik,” kata Herry Mendorofa saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (13/6/2022).
“Nasdem belum menentukan. Masih menunggu. Wait and see lah istilah saya,” ujarnya menambahkan.
Kendati demikian, Herry memprediksi NasDem bakal bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Itu lantaran keputusan terkait calon presiden (capres) yang bakal diusung di koalisi tersebut belum mencapai kesepakatan final.
Baca juga: Koalisi Semut Merah Duetkan Muhaimin-Anies di Pilpres 2024, Politisi PKB: Masih Penjajakan
Baca juga: Politisi Demokrat Sebut Koalisi di Pilpres Suatu Keharusan Karena Syarat Ambang Batas Presiden
Baca juga: PKS & PKB Bentuk Koalisi Semut Merah, Golkar Sebut Terbuka Jika Ingin Gabung dengan KIB, Sikap PDIP
Terlebih KIB juga masih mencari potensi kandidat dari luar koalisi tersebut.
Sedangkan di Koalisi Semut Merah, lanjut Herry, saat ini sudah menggadang-gadang capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Kemudian dari nama yang diusung itu, partai koalisinya, PKS pun cenderung menyetujui.
“Jadi saya kira karakter KIB yang tidak mengunci satu nama ini akan memberikan keluwesan NasDem bisa masuk,” katanya.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin punya pandangan serupa.
Dia menilai saat ini NasDem tidak terburu-buru bergabung hingga membuat koalisi baru.
NasDem, kata dia, masih menunggu serta mengamati situasi dan perkembangan perpolitikan saat ini.
“Nasdem masih mengayun. Tak akan terburu-buru bergabung atau membuat koalisi baru. Lagi lihat sesuatu dan masih wait and see. Jadi belum jelas arah Nasdem akan berkoalisi dengan partai mana,” kata Ujang.
Ia menjelaskan, NasDem ingin menjadi king maker dan tidak ingin menjadi follower.