Berita Nasional Terkini

Direktur Eksekutif CISA Sebut Kemungkinan NasDem Gabung Koalisi Indonesia Bersatu

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa  mengatakan, Nasdem bakal fokus pada agenda Rapat Kerja Nasional

Editor: Samir Paturusi
HO/Tim Media Airlangga Hartarto
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat bersilaturahmi dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Kamis (10/3/2022).Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa  mengatakan, Nasdem bakal fokus pada agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 15-17 Juli mendatang 

TRIBUNKALTIM.CO- Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa  mengatakan, NasDem bakal fokus pada agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 15-17 Juli mendatang.

Sehingga saat ini Partai NasDem belum memutuskan arah koalisi.

“Artinya untuk menentukan arah koalisi pastinya mereka akan membentuk atau setidaknya akan mengadakan kegiatan bersama, silaturahmi politik,” kata Herry Mendorofa saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (13/6/2022).

“Nasdem belum menentukan. Masih menunggu. Wait and see lah istilah saya,” ujarnya menambahkan.

Kendati demikian, Herry memprediksi NasDem bakal bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Itu lantaran keputusan terkait calon presiden (capres) yang bakal diusung di koalisi tersebut belum mencapai kesepakatan final.

Baca juga: Koalisi Semut Merah Duetkan Muhaimin-Anies di Pilpres 2024, Politisi PKB: Masih Penjajakan

Baca juga: Politisi Demokrat Sebut Koalisi di Pilpres Suatu Keharusan Karena Syarat Ambang Batas Presiden

Baca juga: PKS & PKB Bentuk Koalisi Semut Merah, Golkar Sebut Terbuka Jika Ingin Gabung dengan KIB, Sikap PDIP

Terlebih KIB juga masih mencari potensi kandidat dari luar koalisi tersebut.

Sedangkan di Koalisi Semut Merah, lanjut Herry, saat ini sudah menggadang-gadang capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Kemudian dari nama yang diusung itu, partai koalisinya, PKS pun cenderung menyetujui.

“Jadi saya kira karakter KIB yang tidak mengunci satu nama ini akan memberikan keluwesan NasDem bisa masuk,” katanya.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin punya pandangan serupa.

Dia menilai saat ini NasDem tidak terburu-buru bergabung hingga membuat koalisi baru.

NasDem, kata dia, masih menunggu serta mengamati situasi dan perkembangan perpolitikan saat ini.

“Nasdem masih mengayun. Tak akan terburu-buru bergabung atau membuat koalisi baru. Lagi lihat sesuatu dan masih wait and see. Jadi belum jelas arah Nasdem akan berkoalisi dengan partai mana,” kata Ujang.

Ia menjelaskan, NasDem ingin menjadi king maker dan tidak ingin menjadi follower.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved