Berita Berau Terkini
Berikut Hasil Sampel dari Suspek PMK pada Hewan Sapi di Berau
Hasil sampel suspek PMK pada Sapi yang berada di kandang penampungan kedatangan di Sambaliung, dan Rumah Pemotongan Hewan
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Hasil sampel suspek PMK pada Sapi yang berada di kandang penampungan kedatangan di Sambaliung, dan Rumah Pemotongan Hewan Gunung Tabur negatif PMK.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Distanak Berau, I Putu Setion menjelaskan, hasil tersebut baru keluar dari Balai Veteriner yang berada di kota Banjar.
Sebelumnya, dijelaskan oleh Putu, jika hasil dari balai Banjar terbukti positif maka sampel tersebut akan dirujuk menuju lab yang berada di Surabaya.
“Hasilnya sudah keluar, dan tidak PMK ya, memang suspek saja,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Lima Ekor Sapi di Berau Bergejala PMK, Dinas Peternakan Kutai Kartanegara Tingkatkan Kewaspadaan
Baca juga: Jamin Bebas PMK, Dinas Peternakan Kutai Kartanegara Periksa 70 Persen Sapi Kurban
Baca juga: Pemerintah Gerak Cepat Kendalikan Virus PMK, Airlangga: Ini Sangat Mempengaruhi Perekonomian Rakyat
Putu menjelaskan, jika terdapat kasus PMK, Berau nantinya akan masuk ke kawasan zona merah.
Untuk sapi yang akan masuk ke Berau, harus menjalani karantina selama 14 hari di wilayah asal.
“Sapi yang masuk ke Berau, harus dikarantina dulu. Setelah karantina, masuk dari Balikpapan dan ke Berau, itu kebanyakan yang dari darat. Kalau dari perairan, masuk ke Berau langsung, tapi sudah dikarantina di Sulawesi dan NTT,” ungkapnya.
Pihaknya kerap memberikan sosialisasi kepada para pemilik ternak terkait adanya wabah PMK.
Untuk pengawasan harus langsung diawasi oleh pemilik kandang langsung. Begitu juga masalah kebersihan harus sangat terjaga, dan disarankan untuk memberikan disinfectant secara rutin.
Baca juga: Suspek PMK pada Hewan Ternak Sapi di Berau, Masih Menunggu 2 Rujukan Lab
“Kami sosialisasi untuk masalah kebersihan, untuk makannya juga harus bisa diperhatikan. Juga para peternak, harus bisa memperhatikan mulut dan di kuku. Jangan sampai jika ada luka, dibiarkan terlalu lama,” bebernya.
Menurut Putu, jika ada prosesi karantina, maka hewan bisa dipastikan aman untuk masuk ke Berau. Pihaknya juga akan terus mengambil sampel pada sapi yang masuk ke Berau, selama wabah PMK ada. Terkhususnya pada hewan untuk kurban.
Sejauh ini, hewan sapi yang masuk ke Berau sesuai data Distanak Berau, total sementara mencapai 424 ekor. Dan masih jauh dari kebutuhan Berau yang rerata setiap tahunnya mencapai 1.000 lebih.
“Kita kesulitan mendata, karena adanya karantina yang membutuhkan waktu yang lama, tapi pendataan berlangsung setiap hari,” tutupnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.