Berita Samarinda Terkini

BPS Mencatat Ekspor Kaltim Naik pada Januari-April 2022, Dibanding Periode yang Sama Tahun Lalu

Ekspor Kalimantan Timur ke sejumlah negara pada Januari-April 2022 tercatat mengalami peningkatan dibanding tahun 2021 periode yang sama.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HP
Ilustrasi kegiatan alur komoditas tambang batu bara yang dibawa melalui Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kaltim. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HP 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ekspor Kalimantan Timur ke sejumlah negara pada Januari-April 2022 tercatat mengalami peningkatan dibanding tahun 2021 periode yang sama.

Badan Pusat Statistik atau BPS Kaltim mencatat ekspor nonmigas Benua Etam pada periode Januari-April 2022 mencapai 8,7 Miliar US Dollar pada komoditas hasil tambang, industri, dan pertanian.

"Tambang pada periode ini mencapai 7 Miliar US Dollar, mencatatkan nilai tertinggi dari dua komoditas lainnya. Nilai ini baik sebesar 69,64 persen, jika dibanding dengan periode Januari-April 2021 yang tercatat 4,13 US Dollar," sebut Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Kaltim, Yusniar Juliana, Rabu (15/6/2022).

Hasil industri sendiri tercatat periode Januari-April 2022 capai 1,7 miliar US Dollar dan juga mengalami peningkatan 37,59 persen jika dibandingkan dengan periode sama di tahun 2021 yang tercatat 1,23 US Dollar.

"Ekspor hasil pertanian pada Januari-April 2022 tercatat 0,24 juta US Dollar, terjadi penurunan 91,63 persen dibandingkan periode sama yang mana sebesar 2,8 juta US Dollar," ungkap Yusniar.

Baca juga: Sempat Ada Larangan Ekspor, Hasil Tambang Kaltim Alami Penurunan Penjualan

Baca juga: Meski Ekspor Hasil Tambang Menurun, BPS Mencatat Neraca Perdagangan Kaltim Surplus 

Baca juga: Diduga 2 Ekskavator dan Batu Bara di Lahan Konsesi, PT Bramasta Sakti Adukan ke Polres Kukar

Sementara pada sektor migas pada periode Januari-April 2022, Kaltim mencatatkan 759,86 juta US Dollar.

Dimana terjadi peningkatan signifikan hingga 316,22 persen jika melihat periode sebelumnya Januari-April 2021 yang tercatat hanya sebesar 182,56 juta US Dollar.

"Ekspor migas ini terbagi dari dua komoditas, yakni hasil minyak yang tercatat menghasilkan 233,28 juta US Dollar, lalu ekspor gas senilai 526,58 juta US Dollar," terang Yusniar.

Negara pertama tujuan ekspor migas Kaltim sendiri di antaranya Jepang dengan nilai ekspor 283,83 juta dolar US Dollar. Kemudian ke negara lainnya sebesar 476,03 juta dolar US Dollar.

Untuk ekspor nonmigas negara tujuan Bumi Mulawarnan didominasi China sebesar 2,33 miliar US Dollar.

"Negara tujuan ekspor nonmigas lainnya yaitu India 1,62 miliar US Dollar, Filipina 859,16 juta US Dollar, Jepang 653,47 juta US Dollar, Malaysia 658,34 juta US Dollar, Taiwan 323,47 juta US Dollar, dan Vietnam sebesar 311 juta US Dollar," pungkas Yusniar


Nilai Ekspor Bersih Kaltim Tahun 2021 Capai Rp 792,64 Triliun

Secara keseluruhan BPS Kaltim juga mencatat nilai ekspor bersih (setelah dikurangi impor) Benua Etam dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yang mengalami peningkatan. 

Tahun 2021 nilai ekspor bersih Kaltim mencapai Rp 792,64 Triliun.

Walaupun pada tahun 2020 sempat mengalami penurunan sebesar Rp667,55 triliun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 716,91 Triliun.

Melihat komposisinya sebagian besar atau 99 persen dalam bentuk barang, sisanya dalam bentuk jasa.

Kontraksi pada nilai bersih ekspor Kaltim sebesar minus 2,93 persen tahun 2020 karena melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor Kaltim karena pandemi Covid-19 semisal China, India, dan Malaysia.

"Pada dasarnya posisi perdagangan barang dan jasa Kaltim dengan luar negeri serta antar provinsi menunjukkan nilai positif, selalu dalam posisi surplus," terang Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam laporan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim Menurut Pengeluaran Periode 2017-2021, bulan April 2022.

Nilai ekspor yang surplus atau lebih besar dari impor menyebabkan adanya aliran dana masuk ke Kaltim. 

Baca juga: Perusahaan Batubara di Kaltim Salurkan Dana CSR Rp 500 Miliar ke UI, Hadi Mulyadi: Masyarakat Kecewa

Surplus neraca perdagangan Kaltim tahun 2021 sebesar Rp 338,27 Triliun. Sementara di tahun 2020 Rp 277,46 Triliun dan tahun 2019 sebesar Rp 324,26 Triliun.

Menurut BPS Kaltim,  rasio perdagangan internasional (RPI) Bumi Mulawarman, dimana ekspor selalu lebih tinggi dibandingkan impor terus meningkat.

Tahun 2021 tercatat Rp 285,00 Triliun, meski sebelumnya tahun 2019 dan 2020 sempat menurun dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 266,01 Triliun. 

"RPI Kaltim selama periode 2017-2021 memberikan indikasi bahwa perdagangan internasional selalu didominasi oleh kegiatan ekspor, meskipun rasio dengan rasio yang relatif stabil, yaitu berkisar 0,53-0,63," tutur Yusniar. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved