Berita Kaltim Terkini
Sosialisasi Pemilu 2024 mesti Sasar ke Kaum Perempuan Kalimantan Timur
Pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi Pemilu Serentak tahun 2024 yang menjadi tugas bersama serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi Pemilu Serentak tahun 2024 yang menjadi tugas bersama dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) diharap juga mampu menyasar kaum perempuan di Kalimantan Timur.
Pelaksana Tugas Sekretraris Daerah (Plt Sekda) Provinsi Kaltim, Riza Indra Riadi mendorong hal ini agar pemahaman dan informasi yang diperoleh dari kegiatan sosialisasi yang sleama ini dilakukan Badan Kesbangpol.
Riza ingin pendidikan politik juga tersampaikan kepada para perempuan di Benua Etam, julukan Kalimantan Timur.
Agar eksistensi perempuan hadir baik di keluarga maupun dalam kehidupan sosial.
Baca juga: Tahapan Pemilu 2024 Resmi Dimulai, Ketua KPU Kukar: Suhu Politik Belum Terlihat
Baca juga: Peluncuran Tahapan Pemilu 2024, KPU Kubar Buka Pendaftaran Peserta Pemilu
Baca juga: Bawaslu Balikpapan Ikut Apel Siaga Pengawasan Pemilu 2024 Serentak Se-Indonesia
Kaum perempuan memiliki peluang dan kesempatan yang besar untuk berpartispasi dalam politik tidak hanya sebagai penggembira seperti selama ini.
Pengetahuan politik kaum perempuan harus tersosialisasi saat ini, sehingga terus berpartisipasi dalam kehidupan berdemokrasi.
"Saat ini peluang perempuan semakin terbuka untuk menjadi pemain, bukan lagi sekedar partisipan pasif," ungkapnya, Jumat (17/6/2022).
Terbukanya peluang kepada kaum perempuan guna meningkatkan peran di perhelatan politik terlihat semakin banyaknya kaum hawa yang berpendidikan.
Juga kaum perempuan juga sudah banyak yang sadar akan pentingnya partisipasi dalam membangun bangsa.
"Tren politik nasional di era Orde Reformasi yang memberi alokasi 30 persen kepada kaum perempuan untuk menjadi calon anggota legislatif juga jadi faktor," ungkap Riza.
Bahkan, lebih lanjut, Riza mengatakan telah muncul pemimpin di daerah seperti Gubernur, Bupati dan Wali Kota dari kalangan perempuan di beberapa daerah.
Serta berhasil memimpin dan membuat maju daerahnya.
Dulu di Kalimantan Timurada Bupati Kukar, saat ini Bupati Berau dan Wakil Bupati Paser perempuan.
Karena itu, besarnya peluang terhadap kaum perempuan untuk meningkatkan partisipasi dalam dunia politik.
"Sudah terbukti dalam sejarah politik di Indonesia," pungkas Riza. (*)